kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Maha Properti Indonesia (MPRO) catat marketing sales Rp 170 miliar sepanjang 2019


Senin, 13 Januari 2020 / 17:35 WIB
Maha Properti Indonesia (MPRO) catat marketing sales Rp 170 miliar sepanjang 2019
ILUSTRASI. Direktur PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) Suwandy usai RUPSLB di Jakarta, Senin (13/1)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Maha Properti Indonesia Tbk klaim marketing sales tahun lalu tumbuh signifikan. Adapun pertumbuhannya mencapai 300%.

Direktur Maha Properti Indonesia, Suwandy menyebutkan sepanjang tahun lalu pihaknya berhasil mencatatkan marketing sales Rp 170 miliar sepanjang 2019. 

Baca Juga: Rencana MPRO akuisisi anak usaha Hanson dan Rimo masih mengambang

"Marketing sales kami tumbuh 300% menjadi Rp 170 miliar dibandingkan 2018 sebesar Rp 42 miliar," ujarnya menjawab  kontan.co.id , usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Senin (13/1).

Dengan pertumbuhan tersebut ia mengklaim berhasil mencatatkan profit sebesar Rp 36 miliar atau tumbuh 185% dari periode yang sama tahun lalu. Namun, ia menegaskan nilai tetap masih menunggu perhitungan final akhir tahun.

Dengan capaian sepanjang 2019, pihaknya berharap tahun ini perseroan juga mampu mempertahankan prosentase pertumbuhan di tahun ini. Adapun optimisme tersebut dari selesainya beberapa proyek di tahun ini yakni proyek perkantoran di Solo dan apartemen di Ciledug.

Karenanya, tahun ini emiten dengan sandi saham MPRO itu berencana fokus menyelesaikan kedua proyek itu saja. Sayang, untuk alokasi belanja modal tahun ini perseroan belum bisa mengumumkan. "Ini masih awal tahun, jadi masih dalam kajian," tambahnya.

Baca Juga: Ini hasil RUPSLB Maha Properti Indonesia (MPRO)

Asal tahu saja, berdasarkan catatan  kontan.co.id  untuk proyek di Solo merupakan proyek mixed used di atas lahan 7 ha. Adapun pihaknya telah menyelesaikan pembangunan apartemen Tower Apsara setinggi 32 lantai dengan 444 unit.

Sedangkan, untuk proyek office tower setinggi 20 lantai pihaknya memasuki lantai ke-7 dan ditargetkan rampung pada akhir 2020.

Saat ini, dari total 7 hektar lahan yang terbentang di The Kahyangan, emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2018 tersebut, sudah mengembangkan 1,1 hektar lahan. Proyek jangka panjang ini, nantinya akan menghadirkan kawasan komersial dan residensial.

Kemudian, untuk proyek di Ciledug pihaknya memiliki proyek Simprug Signature. Adapun proyek tersebut berdiri di atas area seluas 5,17 hektar. Adapun kawasan itu akan dibangun 6 tower apartemen dan diestimasikan selesai pada awal 2020.

Baca Juga: Cari Dana Lewat Obligasi dinilai Lebih Oke Ketimbang di Pasar Saham

Selain dua proyek berjalan, Suwandy bilang telah menyiapkan dua proyek jangka panjang di Makassar dan Maja. Untuk proyek Tanjung Layar Beachfront City di Makassar, pihaknya memiliki lahan seluas 9,39 hektar.

Pembangunan yang rencananya baru akan dimulai tiga tahun mendatang tersebut, akan dibangun sebagai kawasan superblok, dengan apartemen, townhouses dan shophouses.

Selanjutnya, proyek superblok The Grand Maja akan berdiri di atas lahan seluas 318 hektar. Adapun properti yang akan dibangun meliputi perumahan (landed house), ruko, kawasan perkantoran, dan pusat perbelanjaan.

Suwandy menyebutkan, selain dari proyek sendiri apabila akuisisi anak usaha PT Hanson International Tbk dan PT Rimo International Lestari terealisasi diharapkan juga mampu meningkatkan kinerja keuangan perseroan. "Tentu kami berharap ada kontribusi ke pendapatan dan laba perseroan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×