Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit, PT Mahkota Group Tbk (MGRO) menyiapkan rencana untuk memaksimalkan kinerjanya di sisa tahun ini. Salah satunya dengan menggenjot penjualan stok minyak sawit mentah dan turunannya.
"Selama sisa bulan menuju akhir tahun 2022, MGRO akan menggenjot penjualan atas stok persediaan yang tercatat masih cukup banyak serta memaksimalkan produksi hilirisasi berjalan dan terdistribusi dengan lancar," ungkap Corporate Secretary Mahkota Group Tbk (MGRO), kepada Kontan.co.id, Rabu (31/8) lalu.
Pada mulanya, MGRO punya target untuk dapat mencapai pendapatan Rp 12 triliun, dengan torehan laba bersih senilai Rp 200 miliar di sepanjang tahun ini. Namun demikian, pihaknya menuturkan bahwa saat ini MGRO tengah mencoba mengkalkulasi kembali proyeksi target 2022 yang lebih moderate.
Untuk diketahui, hingga semester pertama lalu, Mahkota Group mencatatkan penjualan sebesar Rp 4,17 triliun. Jumlah ini lebih tinggi 57,32% ketimbang realisasi penjualan pada semester pertama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 2,65 triliun.
Baca Juga: Genjot Ekspansi Hilir Sawit, Mahkota Group (MGRO) Mengerek Kapasitas Produksi
Merujuk laporan keuangan perseroan, penjualan MGRO sepanjang semester I-202 masih ditopang oleh penjualan pihak ketiga, berupa penjualan minyak sawit mentah dan turunannya yang mencapai Rp 3,49 triliun.
Dari sisi bottom line, MGRO tercatat membukukan rugi bersih periode berjalan sebesar Rp 7,26 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan ini masih mambu menorehkan laba bersih hingga Rp 2,68 miliar.
Pada tahun 2023 mendatang, Mahkota Group punya rencana bisnis untuk terus melakukan pengembangan pada infrastruktur demi meningkatkan efisiensi produksi serta peningkatan kapasitas line produksi hilirisasi.
Berdasarkan catatan KONTAN, Mahkota Group telah melakukan ekspor sejak pertengahan tahun 2020 lalu melalui produk Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) ke Malaysia.
Baca Juga: Mahkota Group (MGRO) Pacu Pengembangan Hilirisasi Kelapa Sawit
Program tersebut merupakan bentuk komitmen Mahkota Group yang sampai sekarang fokus pada program hilirisasi industri sawit.
Terkait alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex), Elvi menyebut bahwa MGRO menyiapkan dana sebesar Rp 400 miliar tahun ini. Dalam jangka panjang, capex tersebut akan digunakan sebagai modal untuk meningkatkan kapasitas line produksi dan juga pengembangan infrastruktur produksi.
"Kapasitas line produksi RBDPO sudah mencapai 1.800 ton per hari. Pengembangan line kedua dengann kapasitas yang sama sedang berjalan termasuk infrastruktur biogas untuk efisiensi," jelas Elvi.
Namun sayang, dia tidak membeberkan secara detail sudah berapa persen serapan belanja modalnya sampai saat ini. "Alokasi capex sekitar Rp 400 miliar. Sampai saat ini progres masih terus berjalan," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News