Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Masalah kesehatan saat ini bisa menjadi salah satu komoditas bisnis. Salah satunya adalah pembangunan rumah sakit. Ini pula yang membuat perusahaan pengembang properti seperti PT Majestic Land masuk bisnis rumah sakit tahun ini. Bahkan, ini bakal menjadi debut perdana Majestic Land di bisnis jasa kesehatan itu.
Untuk mewujudkan mimpi ini, Majestic Land berencana membangun rumahsakit di ibukota Jakarta. Seakan tak gentar dengan persaingan sengit bisnis ini di ibu kota, mereka telah memilih membangun rumahsakit di Jalan T. B. Simatupang, Jakarta Selatan.
Agar bisa memenangkan hati pasar, perusahaan ini telah menyiapkan konsep khusus. "Kami akan membangun rumahsakit gaya hidup yang menyatu dengan mal dan jauh dari citra rumahsakit selama ini," terang Direktur Utama Majestic Land Wisnu Tri Anggoro kepada KONTAN, belum lama ini.
Di Jalan T. B, Simatupang tersebut, Majestic Land telah membeli lahan seluas 3,5 hektare (ha). Aksi korporasi ini menghabiskan dana sekitar Rp 900 miliar.
Sementara proyeksi biaya pembangunan rumahsakit diperkirakan menelan dana Rp 700 miliar–Rp 800 miliar. "Kami targetkan balik modal setelah lima tahun," kata Wisnu yang juga pemilik perusahaan ini optimistis.
Pasca bangunan rumahsakit beroperasi, perusahaan yang berdiri tahun 2011 itu berencana menggandeng operator rumahsakit. Namun, hingga saat ini manajemen perusahaan itu belum menentukan siapa operator rumahsakit yang akan mereka gandeng.
Meski proyek perdana ini pun belum kelar, manajemen perusahaan itu sudah menyatakan niat untuk membangun rumahsakit lain di proyek yang sudah mereka garap. "Untuk melengkapi portofolio, kami mempunyai rencana menambah rumahsakit di proyek yang lain," kata Wisnu tanpa memerinci proyek mana yang dibidik.
Target Rp 2 triliun
Proyek rumahsakit ini sejatinya bagian dari rencana besar Majestic Land membangun proyek terintegrasi (mixed-use).
Berlokasi di lahan 3,5 ha itu juga, pengembang itu akan mendirikan hunian apartemen, hotel dan pusat perbelanjaan. Paling lambat, Majestic Land akan mulai membangunan proyek mixed-use itu pada pertengahan 2015.
Manajemen perusahaan ini menaksir, total biaya pembangunan mixed-use itu menelan dana 10 kali lipat dari nilai akuisisi lahan. Artinya, taksiran biaya seluruh proyek bisa mencapai Rp 9 triliun.
Selain menggarap proyek mixed-use di Jalan T. B Simatupang, Majestic Land juga mengaku memiliki dua rencana lain tahun ini. Pertama, menambah lahan di Jakarta dan Makassar, Sulawesi Selatan. Perusahaan itu mengklaim mengalokasikan belanja modal tak kurang dari Rp 20 triliun untuk mendanai rencana ekspansi tersebut.
Rencana kedua, melanjutkan aneka proyek yang saat ini sedang mereka kerjakan. Sebagai informasi, saat ini Majestic Land sedang mengerjakan sejumlah proyek yang didominasi oleh perumahan dan mixed-use di Bandung Jawa Barat, Yogyakarta, dan Surabaya Jawa Timur. Perusahaan itu juga mulai menggarap vila di Ubud Bali sejak penghujung tahun lalu.
Seiring dengan makin banyaknya proyek, Majestic Land juga percaya diri pendapatan tahun ini bisa tembus Rp 2 triliun. Manajemen Majestic Land mengklaim, target tersebut melonjak dua kali lipat di atas perolehan pendapatan sepanjang 2014 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News