Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pelabuhan Benoa di Denpasar, Bali Selatan mengalami kenaikan jumlah kunjungan kapal pesiar atau cruise ship yang mengangkut wisatawan mancanegara (wisman).
Namun, peningkatan tersebut masih jauh proyeksi dan harapan Kementerian Pariwisata RI. Sehingga untuk memantapkan jumlah kunjungan, Kementerian mengurai satu per satu permasalahan tentang bersandarnya kapal cruise di Indonesia, termasuk biaya sandar.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Indroyono Soesilo mengatakan Direktorat Perhubungan Laut telah mengeluarkan surat edaran tentang discount biaya pelabuhan untuk cruise ship dan yacht.
Pelabuhan Benoa berada di peringkat pertama dalam hal jumlah kunjungan kapal pesiar atau cruise mancanegara disusul oleh Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat dan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.
"Jumlah kunjungan kapal pesiar ke Pelabuhan Benoa, Denpasar sepanjang semester I 2017 mengalami kenaikan sebesar 34% jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2016." kata General Manager Pelindo III Benoa, Ardhy Wahyu Basuki.
Total kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan terbesar di Bali ini sebanyak 38 unit, sedangkan pada periode sama tahun lalu 25 unit. Kunjungan kapal pesiar itu paling banyak pada Februari dan Maret, masing-masing sebanyak 10 unit kapal pesiar.
Kenaikan jumlah kapal pesiar itu juga berdampak positif terhadap peningkatan penumpang. Tercatat sebanyak 32.200 orang wisatawan mancanegara yang menggunakan cruise di Pelabuhan Benoa, dan sebanyak 32.052 penumpang turun.
Jumlah penumpang yang turun tersebut meningkat 28% jika dibandingkan enam bulan pertama tahun lalu hanya 23.056 orang penumpang turun.