Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Musim libur sekolah Juni-Juli dan menjelang bulan puasa sudah di depan mata. Boleh jadi, itu adalah masa puncak (peak season) bagi pemilik pusat belanja untuk menggaet laba.
Salah satu pusat belanja, yakni Plaza Kalibata, mulai bersolek dengan menggelontorkan investasi Rp 45 miliar. Daniland Group, pengembang Plaza Kalibata, akan menambah luas bangunan 7.000 meter persegi (m²). Jadi, luas total bangunan tempat itu akan mencapai 32.000 m².
Direktur Plaza kalibata, Tedy Marco menyatakan, proses perluasan ini dilakukan sejak dua tahun lalu. Saat ini, tenant di Plaza Kalibata mencapai lebih dari 150.
Dulu, Plaza Kalibata dikenal dengan nama Mall Kalibata sejak 1991. Saat itu, pengunjungnya baru 5.000 orang-7.000 orang per hari. "Kini dengan konsep Plaza Kalibata yang baru, pengunjung bisa mencapai 20.000 orang per hari," kata Tedy.
Konsep baru yang ditawarkan Plaza Kalibata adalah menghadirkan tenant-tenant bermerek lokal maupun global, seperti Matahari Department Store, Giant, dan Cinema XXI, juga konsep tempat makan dengan bangunan hijau. Saat ini, tingkat okupansinya telah mencapai 98%.
Ketua Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta Handaka Santosa menyatakan, masa liburan sekolah dan menjelang bulan puasa berpotensi mengerek jumlah pengunjung pusat belanja. "Untuk itu, kami membuat acara Jakarta Great Sale (JGS) mulai 1 Juni hingga 14 Juli," kata dia kepada KONTAN, Rabu (15/5).
APPBI menargetkan jumlah pengunjung JGS tahun ini bisa naik 15% dibandingkan hari biasa. Sebab, dalam event JGS akan ada midnight sale yang diselenggarakan secara serentak bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta, pada 22 Juni. Ada 12 pusat belanja yang turut berpartisipasi dalam JGS.
Sekretaris Perusahaan PT Agung Podomoro Land Tbk, F. Justini Omas, menyatakan mal yang dikelola Agung Podomoro selalu punya program promosi untuk menarik pengunjung. "Program ini biasanya disesuaikan dengan momentum, lokasi juga segmen pasar di mal itu," kata dia.
Contohnya Mall Emporium Pluit yang mayoritas pasarnya adalah warga keturunan. Promosi gencar justru saat Imlek, libur panjang sekolah atau akhir tahun. Sedangkan re-branding dengan menambah bangunan demi menggenjot pengunjung bukanlah hal gampang. "Perlu waktu mengurus izin," kata Justini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News