Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Manufacturing Indonesia Series 2025 resmi dibuka di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran pada 3 Desember dan akan berlangsung hingga 6 Desember 2025. Memasuki tahun penyelenggaraan ke-36, pameran yang diselenggarakan PT Pamerindo Indonesia (Pamerindo) ini kembali menjadi momen strategis untuk pengembangan teknologi manufaktur di Asia Tenggara sekaligus membuka ruang akselerasi transformasi industri nasional.
Tahun ini, Manufacturing Indonesia Series 2025 bertema Beyond Challenges: Empowering Indonesia's Manufacturing Excellence & Resilience dengan menghadirkan lebih dari 1.000 eksibitor dari 29 negara di area seluas lebih dari 36.000 meter persegi. Seluruh pemain utama manufaktur mulai dari pemasok bahan baku, pembuat mesin, penyedia solusi otomasi, pengembang sistem digital hingga praktisi lingkungan industri dipertemukan dalam satu ruang yang mendorong pertukaran gagasan dan peningkatan daya saing.
Portfolio Director PT Pamerindo Indonesia Meysia Stephannie menjelaskan, Manufacturing Indonesia Series dirancang sebagai katalis penguatan kinerja manufaktur. Ia menilai tingginya partisipasi pelaku industri mencerminkan gairah transformasi sekaligus kesiapan industri nasional memperkuat posisi di pasar regional maupun global.
Optimisme tersebut turut sejalan dengan kinerja sektor manufaktur yang pada kuartal III 2025 tumbuh 5,58% secara tahunan dengan kontribusi 17,39% terhadap PDB. Angka ini menunjukkan peranan sektor manufaktur sebagai salah satu pilar utama penggerak ekonomi nasional, didorong peningkatan aktivitas produksi untuk pasar domestik dan ekspor.
"Manufacturing Indonesia Series kami rancang sebagai platform untuk mendorong peningkatan kinerja industri, mulai dari optimalisasi proses produksi, percepatan adopsi teknologi, hingga penguatan praktik manufaktur berkelanjutan. Tingginya partisipasi pelaku industri nasional tahun ini mencerminkan semangat transformasi serta kesiapan manufaktur Indonesia untuk terus tumbuh dan memperkuat daya saing di tingkat regional maupun global," kata Meysia.
Pemerintah juga terus mempercepat transformasi industri berbasis inovasi melalui peta jalan Making Indonesia 4.0 yang telah bergulir sejak 2018. Berdasarkan laporan 29 perusahaan National Lighthouse Industry 4.0, digitalisasi mampu mendongkrak produktivitas hingga dua kali lipat, mempercepat proses produksi enam kali lebih cepat, serta menekan emisi karbon secara signifikan. Tren tersebut mempertegas bahwa teknologi bukan lagi opsi, melainkan kebutuhan strategis bagi keberlanjutan industri masa depan.
Ketua Bidang Peningkatan Korporasi Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (GAMMA) Dedi Riyanto menambahkan, Manufacturing Indonesia Series 2025 dapat menjadi ajang kolaborasi dan business matching antar eksibitor dan pemerintah dalam meningkatkan ekosistem mesin dan manufaktur nasional yang berdaya saing.
“Dalam rangka meningkatkan daya saing industri dalam negeri, semoga Manufacturing Indonesia Series 2025 mampu menjadi wadah bagi pelopor penyedia permesinan yang memiliki standarisasi nasional serta menumbuhkan teknologi pendukung di sektor manufaktur,” jelas Dedi.
Sejumlah perusahaan membawa solusi otomasi dan teknologi cerdas untuk menjawab tantangan modernisasi pabrik. Kawan Lama Solution menjadi salah satu peserta yang menampilkan mesin Mazak dengan teknologi MAZATROL Smooth, memungkinkan pemantauan produksi real-time, peningkatan presisi dan efisiensi energi. Sales Director Ferry Ardiwinata menegaskan integrasi IoT dan AI mendukung fleksibilitas proses sekaligus mendorong terbangunnya sistem manufaktur yang adaptif dan berkelanjutan.
"Melalui solusi ini, kami ingin mendukung industri dalam meningkatkan efisiensi, presisi, dan fleksibilitas proses produksi. Integrasi teknologi Internet of Things (IoT) dan Artifial Intelligence (AI) memungkinkan sistem manufaktur yang lebih adaptif dan produktif, dan berkelanjutan," ujar Ferry.
Selain inovasi teknologi, peningkatan kualitas SDM turut menjadi fokus utama penyelenggaraan. Berbagai pelatihan teknis dan kompetisi dihadirkan untuk mengasah keterampilan operator, memperkuat budaya keselamatan kerja, serta meningkatkan standar profesional di pabrik. Program pelengkap seperti Kaizen Clinic, Robopark, Manufacturing Digital Hub, Advanced Manufacturing Connect, INDOESTRI Area hingga Automotive Quality Management Hub menjadi ruang temu pengembangan skill, inovasi dan kolaborasi industri.
Pameran ini terselenggara paralel dengan Machine Tool Indonesia, Tools & Hardware Indonesia, Industrial Automation Indonesia serta Production Logistics Indonesia sehingga menghadirkan lima pameran manufaktur dalam satu lokasi. Penyelenggara menargetkan jumlah pengunjung naik 20% dibanding edisi sebelumnya. Didukung asosiasi industri dan pemerintah, Manufacturing Indonesia Series 2025 kian menegaskan perannya sebagai platform strategis penguatan ekosistem manufaktur nasional serta penggerak kolaborasi lintas sektor menuju industri yang produktif, berdaya saing dan berkelanjutan.
Selanjutnya: 4 Desember Memperingati Hari Konservasi Satwa Liar Sedunia, Apa itu? Sejarah & Tujuan
Menarik Dibaca: 6 Game Show Populer Korea yang Seru dan Mengasah Otak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













