kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Marketing sales Intiland melonjak


Jumat, 01 November 2013 / 09:46 WIB
Marketing sales Intiland melonjak
ILUSTRASI. Teh oolong efektif menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Bisnis properti yang terus menggeliat belakangan ini membuat pundi-pundi para pengembang makin tambun. Salah satunya adalah PT Intiland Development Tbk (DILD).

Pengembang properti ini berhasil meraup pendapatan penjualan atau marketing sales hingga September 2013 sebesar Rp 2,01 triliun. Pencapaian ini melambung 46,1% dari periode yang sama tahun lalu yang cuma sebesar Rp 1,3 triliun.

Pencapaian ini sudah setara sebesar 91,2% dari target pendapatan penjualan Intiland. Perusahaan ini membidik pendapatan penjualan sebesar Rp 2,2 triliun sampai akhir tahun ini.

Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland menyatakan, hasil yang positif ini berkat lonjakan dari penjualan proyek properti Intiland. "Marketing sales naik signifkan terutama ditopang penjualan dari proyek apartemen 1Park Avenue, kawasan bisnis South Quarter, perumahan Serenia Hills, serta Ngoro Industrial Park 2," katanya kemarin, Kamis (31/10).

Lonjakan pendapatan penjualan ini berimbas kepada pendapatan perseroan yang juga ikut-ikutan terdongkrak. Tercatat sepanjang Januari sampai September 2013, pendapatan usaha perseroan ini mencapai Rp 1,04 triliun.

Pendapatan dari pengembangan masih menjadi kontributor terbesar bagi perseroan. Pemasukan dari bisnis ini mencapai 88% atau setara Rp 919,98 miliar.

Rinciannya, pengembang kawasa perumahan sebesar Rp 345,18 miliar (33%), disusul mixed use dan high rise Rp 237,84 miliar (23%) dan kawasan industri sebesar Rp 336,95 miliar (32%).

Adapun pendapatan berkelanjutan (recurring income) memberikan kontribusi Rp 121,98 miliar atau berkontribusi 12% di periode ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×