kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih jauh dari target, begini strategi pemerintah kejar bauran 23% EBT pada 2025


Rabu, 17 Juni 2020 / 16:26 WIB
Masih jauh dari target, begini strategi pemerintah kejar bauran 23% EBT pada 2025
ILUSTRASI. Energi baru terbarukan


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) masih jauh dari target 23% sebagaimana disyaratkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) pada tahun 2025. Pemerintah, melalui Kementerian ESDM pun mencari cara untuk menaikkan porsi EBT, khususnya pada sektor kelistrikan.

Direktur Aneka EBT Kementerian ESDM Harris memaparkan, secara keseluruhan porsi EBT dalam bauran energi nasional baru mencapai 9,15% hingga tahun 2019. Sementara dari sisi kelistrikan, porsi EBT sekitar 10,3 gigawatt (GW) atau baru sekitar 15% dari total kapasitas pembangkit listrik nasional.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Pengembangan EBT bisa semakin menarik setelah pandemi Covid-19

"Kalau kami lihat perkembangan pencapaian target 23%, masih banyak tantangan," ujar dia dalam webinar yang diadakan oleh IESR dan Enter Nusantara, Rabu (17/6).

Harris menyebutkan, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028, tambahan kapasitas pembangkit EBT mencapai 6,8 GW dalam rentang 2020 hingga 2024. Padahal, untuk mencapai target bauran EBT 23%, dibutuhkan tambahan pembangkit EBT sekitar 9 GW hingga tahun 2024.

Artinya, masih ada selisih sekitar 2 GW tambahan kapasitas pembangkit hingga 2024 antara RUPTL dengan pencapaian target EBT. "Masih ada gap Sehingga kami identifikasi kegiatan tambahan yang bisa dilakukan untuk mengakselerasi itu. Tentunya perlu mekanisme lain, selain yang sudah ada di RUPTL," sebut Harris.

Kata dia, pemerintah pun telah menyusun sejumlah program sebagai strategi mengisi selisih kapasitas pembangkit EBT guna mencapai bauran EBT 23% pada 2025.




TERBARU

[X]
×