kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih loyo, harga minyak Oktober cuma naik tipis


Selasa, 03 November 2015 / 14:33 WIB
Masih loyo, harga minyak Oktober cuma naik tipis


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. Harga rata-rata minyak mentah Indonesia bulan Oktober 2015 berdasarkan perhitungan Formula ICP, mencapai US$ 43,68 per barel atau naik tipis sebesar US$ 0,55 per barel dari US$ 43,13 per barel pada bulan September 2015.

Dalam situs resmi Dirjen Migas Kementerian ESDM, Selasa (3/11) menyebutkan, peningkatan harga minyak mentah Indonesia tersebut, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar Internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor yakni:

1. Meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah akibat serangan udara oleh Rusia ke Suriah.
2. Berdasarkan publikasi MOMR OPEC Oktober 2015, drilling rig count dunia menurun 206 rig dibanding bulan sebelumnya.
3. Berdasarkan publikasi IEA (International Energy Agency), terjadi peningkatan utilisasi kilang di negara - negara OECD dan Ex-Uni Soviet sebesar 1,9 juta barel per hari menjadi 79,4 juta barel per hari.
4. Penurunan stok Gasoline dan Distillates di Amerika Serikat di bulan Oktober 2015 dibandingkan di bulan September 2015 sebagai berikut:
a. Stok Gasoline turun sebesar 3,4 juta barel dari 222 juta barel menjadi 218,6 juta barel.
b. Stok Distillates turun sebesar 9,5 juta barel dari 151,6 juta barel menjadi 142,1 juta barel. 
5. European Central Bank menerbitkan kebijakan untuk memberikan stimulus kepada negara - negara Eropa yang membutuhkan, sehingga kemampuan impor negara - negara Eropa tersebut meningkat.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh peningkatan utilisasi kilang Taiwan sebesar 3.3% menjadi total 75,4% dari total kapasitas kilang atau setara 530.000 barel per hari serta peningkatan permintaan kondensat dari Indonesia, karena mulai beroperasinya kilang TPPI dengan kapasitas 100.000 barel per hari. "Khusus Minyak mentah jenis direct burning mengalami penurunan harga akibat dilakukannya reaktivasi pembangkit listrik nuklir di Jepang dan Korea Selatan," tulis situs Kementerian ESDM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×