Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog melaporkan realisasi penyerapan beras dalam negeri baru mencapai 265.000 ton. Jumlah ini didapat dari hasil panen raya tahun ini.
"265.000 ton total serapan dalam negeri," kata Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Kelembagaan Bulog, Tomy Wijaya pada Kontan.co.id, Rabu (26/4).
Jumlah tersebut merupakan total keseluruhan yang dikelola oleh Bulog untuk kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun komersial. Namun demikian, Tomy tidak merinci berapa saja jumlah masing-masing alokasinya.
Diketahui, serapan dalam negeri ini tergolong sangat rendah dan tidak mencukupi kebutuhan penyaluran Bulog baik untuk bantuan pangan maupun stabilisasi pasokan dan harga pangan atau operasi pasar.
Baca Juga: Soal Kualitas Beras Impor 500.000 Ton, Begini Jawaban Bulog
Sebelumnya, Direktur Utama Budi Waseso mengatakan bahwa Bulog ditugaskan untuk menyerap 2,4 juta ton beras sampai akhir 2023. Sebanyak 70% atau 1,68 juta ton dari target tersebut harus diserap saat panen.
Untuk kebutuhan bantuan sosial pangan berupa beras yang saat ini berlangsung saja, Bulog memerlukan 640.000 ton beras selama 3 bulan untuk program tersebut.
Sementara, penugasan impor beras tahun ini masih belum direalisasikan. Buwas mengatakan saat ini sudah melakukan kontrak dengan empat negara yaitu Pakistan, India, Thailand dan Vietnam.
Baca Juga: Bulog Sebut 500.000 Ton Beras Impor Miliki Kualitas Sama Seperti Impor Sebelumnya
Adapun rencana impor tersebut akan digunakan sebagai cadangan beras pemerintah (CBP). Di mana tahun ini Bulog mendapatkan kuota penugasan impor beras sebanyak 2 juta ton untuk CBP yang didatangkan bertahap.
Namun, katanya proses impor ini hanya akan dilakukan ketika ada kebutuhan mendesak saat serapan dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan nasional.
"Jadi sudah aman, saya nggak mau spekulasi, harus pasti semua. Itu kan untuk CBP, kalau CBP nggak ada masalah, cuman saya mendatangkannya bertahap dari yang kuotanya 2 juta tadi, dilihat situasinya, kalau nanti serapan kita banyak ya nggak perlu, hanya cukup 500.000 ini ya selesai," jelas Buwas, Rabu (12/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News