kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.318   25,00   0,15%
  • IDX 7.178   37,74   0,53%
  • KOMPAS100 1.028   2,44   0,24%
  • LQ45 781   1,81   0,23%
  • ISSI 236   2,05   0,88%
  • IDX30 403   0,90   0,22%
  • IDXHIDIV20 465   2,22   0,48%
  • IDX80 116   0,38   0,33%
  • IDXV30 118   1,24   1,06%
  • IDXQ30 129   0,22   0,17%

Maskapai udara tambah banyak pilot


Selasa, 23 Agustus 2011 / 10:12 WIB
Maskapai udara tambah banyak pilot
ILUSTRASI.


Reporter: Maria Rosita | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Masing-masing maskapai penerbangan terus berusaha mengatasi kekurangan pilotnya. Kemarin (22/8), PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) mendapatkan tambahan pilot baru sebanyak 23 orang. Mereka adalah pilot lulusan Bali International Flight Academy (BIFA).

Menurut Ikhsan Rosan, Manajer Hubungan Masyarakat Garuda, penambahan itu untuk memenuhi kebutuhan 200 penerbang sampai akhir tahun ini. Maklum, Garuda menambah 11 pesawat baru tahun ini.

Garuda memang bekerja sama dengan BIFA dan Sekolah Tinggi Ilmu Penerbangan Curug untuk memenuhi kebutuhan pilotnya. Dari kerja sama dengan BIFA sejak 2009, Garuda telah mendapat empat angkatan penerbang. 100 pilot angkatan 1 dan 2 bergabung ke Garuda Maret 2010.
Adapun angkatan ketiga masih dalam pendidikan tipe pesawat (typerating). Sedangkan, ke-23 pilot yang baru masuk itu angkatan ke-4. "Masih ada 75 lagi untuk angkatan 5,6, dan 7," ujar Ikhsan.

Kebutuhan pilot Garuda memang masih sangat banyak. Soalnya, sampai tahun 2015, Garuda akan menambah 154 unit pesawat. Dengan perhitungan tiap pesawat butuh lima pilot dan lima co-pilot, Garuda memerlukan 1.540 pilot baru. Jumlah itu sangat besar jika dibandingkan pasokan pilot lokal. Saat ini, Garuda memiliki 911 pilot, 34 di antaranya pilot asing.

Keberadaan pilot asing hanya sementara, yaitu agar semua pesawat bisa terbang. "Karena pesawat terus datang, pilot baru belum ada, dan dari luar negeri ada yang ready, ya, kami tarik," kata Ikhsan.

Mengenai gaji mereka, Ikhsan bilang, gaji pilot lokal lebih tinggi. Jika pilot asing mendapat 12 kali gaji setahun, pilot dalam negeri bisa menikmati 15,5 kali. "Kalau diakumulasi setahun, selisihnya Rp 30 juta," ungkapnya.

Pilot asing jadi alternatif

Direktur Umum PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) Edward Sirait mengatakan, per 1 Agustus 2011, Lion Air juga menambah 10 pilot baru untuk menjalani pelatihan. Total pilot Lion yang menjalani training tahun ini untuk menerbangkan pesawat Boeing Lion ada 80 pilot.

Soalnya, saban bulan Lion Air menambah satu hingga dua Boeing. Malahan tahun depan, Lion berencana menambah 24 Boeing. Jika satu pesawat diawaki 10 pilot dan co-pilot, Lion memerlukan paling tidak 240 pilot.

Lion pun bekerjasama dengan sekolah penerbangan luar negeri juga, di Malaysia salah satunya. "Lulusan yang orang Indonesia kami rekrut," jelasnya. Ia optimis bisa memenuhi jumlah itu karena sejauh ini target selalu terkejar.

Kini Lion Air memiliki 620 penerbang. Sekitar 60 di antaranya asing dan empat kapten penerbang dari luar negeri. "Yang rada mahal memang gaji kaptennya, makanya tidak banyak," katanya.

Manajer Humas PT Batavia Airlines, Elly Simanjuntak, mengakui, mendapatkan pilot itu tidak mudah. Sebagian pilotnya berasal dari sekolah penerbangan Aero Flyer Institute miliknya. Di luar itu, Batavia mencari penerbang plus tenaga ahli dan teknisi dari Eropa. Saat ini, Batavia memiliki 200 pilot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×