kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Mataharimall garap model belanja online to offline


Jumat, 11 September 2015 / 10:07 WIB
Mataharimall garap model belanja online to offline


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bisnis e-commerce yang riuh mendorong Mataharimall.com menggelar strategi khusus agar bisa merebut animo pasar. Salah satu sayap bisnis Grup Lippo itu menawarkan belanja online to offline (O to O). Konsep belanja tersebut sekaligus memanfaatkan jaringan ritel sister company, yakni Matahari Department Store.

Jadi, pembeli bisa memesan aneka produk yang dijajakan dalam lapak maya Mataharimall. Lantas, mereka juga bisa langsung mengambil produk pesanan tersebut di Matahari terdekat. Sejak tiga bulan berdiri, Mataharimall mengklaim sudah ada 50 Matahari yang bisa melayani pengambilan barang hasil belanja di Mataharimall.

Dari 50 titik Matahari itu, 10 di wilayah Jabodetabek sudah menerapkan konsep e-locker. Konsep itu memungkinkan pembeli bisa mengambil langsung barang mereka ke sebuah loker khusus. "Enggak usah ke resepsionis, kalau enggak punya network seperti kami enggak akan mungkin bisa O to O," ujar Hadi Wenas, Chief Executive Officer Mataharimall.com, Rabu (9/9).

Selain menerapkan konsep belanja khusus, Mataharimall juga berinvestasi. Antara lain mengembangkan sistem teknologi dan menghadirkan kantor pusat di Lippo Kuningan, Jakarta seluas 1.600 meter persegi m².

Lantas, untuk mendukung penyimpanan barang, Mataharimall membangun gudang penyimpanan seluas 10.000 m². Tak lupa, ada pula investasi dalam bentuk iklan. Manajemen Mataharimall hanya menyebutkan nilai investasi bisnis ini dalam miliaran rupiah.

Mataharimall yakin pengembangan bisnis e-commerce bisa menjawab kebutuhan model belanja di masa mendatang seiring perkembangan teknologi. Selain, "Makin susah buka mall, lebih gampang buka e-commerce," kata Wenas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×