Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
Saat ini MYOR memiliki empat pabrik AMDK yang masing-masing punya kapasitas 100.000 sampai 120.000 karton per hari. Satu karton berisikan 24 botol minuman. Sehingga dalam satu tahun perusahaan mampu memproduksi sekitar 876 juta botol hingga 1 miliar botol AMDK.
Sejauh ini utilitas keempat pabrik hampir 100%. Sampai paruh pertama tahun 2019 ini bisnis minuman dalam kemasan menyumbang Rp 6,25 triliun bagi pendapatan MYOR atau tumbuh sekitar 8,6% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 5,75 triliun.
Beberapa brand minuman yang digarap Mayora beragam segmen, jenis minuman siap saji teh yakni teh pucuk masih menjadi kontributor utama, diikuti bisnis AMDK.
Baca Juga: Persaingan AMDK masih ketat
Sekadar informasi, sampai semester-I 2019 MYOR membukukan penjualan bersih sebesar Rp 12,05 triliun. Jumlah itu naik 11,48% secara year on year. Di semester I tahun lalu, MYOR membukukan pendapatan sebesar Rp 10,81 triliun.
Pasar domestik menjadi penyumbang utama penjualan MYOR yakni sebesar 57,5% atau sebesar Rp 6,92 triliun. Jumlah itu naik sekitar 16% secara year on year (yoy).
Realisasi penjualan MYOR di semester I 2019 itu setara 45% dari target pendapatan tahun ini. Catatan Kontan menunjukkan, tahun ini MYOR membidik pendapatan sebesar Rp 26,72 triliun atau tumbuh 11% dari pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp 24,06 triliun.
Namun, beban MYOR juga tercatat masih meningkat. Pada semester-I tahun ini, MYOR harus melakukan write-off atas piutang yang tak tertagih sebesar Rp 16,29 miliar.
Disamping kenaikan beberapa pos beban penjualan yang lain, angka penghapusan piutang itu cukup membebani dan membuat MYOR harus menanggung beban penjualan sebesar Rp 1,86 triliun. Angka itu naik hampir sebesar 29% dari tahun lalu yang sebesar Rp 1,44 triliun.
Meski begitu kenaikan beban itu tak terlalu memengaruhi kinerja bottom line MYOR. Tercatat, MYOR membukukan laba bersih senilai Rp 807,48 miliar sepanjang semester I tahun ini, naik sekitar 9,73% dari semester I tahun lalu yang sebesar Rp 735,86 miliar.
Baca Juga: Komisi V DPR dan pemerintah setuju RUU SDA dilanjutkan ke rapat paripurna DPR
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News