kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Medco (MEDC) akan fokus selesaikan akuisisi Ophir tahun ini


Selasa, 19 Februari 2019 / 19:26 WIB
Medco (MEDC) akan fokus selesaikan akuisisi Ophir tahun ini


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dalam beberapa tahun terakhir gencar melakukan akuisisi baik di sektor migas maupun pertambangan. Paling anyar adalah akuisisi Ophir Energy Plc (OPHR).

Medco melalui anak usahanya Medco Energi Global PTE. Ltd saat ini sedang memproses akuisisi Ophir dengan nilai sebesar £ 390,6 juta. Direktur Utama Medco, Hilmi Panigoro mengatakan rencana akuisisi Medco tahun ini akan fokus pada penyelesaian akuisisi Ophir.

Pasalnya akuisisi Ophir ini juga bisa saja batal. "Kalau take over perusahaan publik itu ada tata kramanya, jadi kami harus ikut tata krama yang dibuat oleh otoritas di sana. Penentuannya pada saat mereka voting, kalau mayoritas menerima ya selesai. Tapi kalau mayoritas menolak tidak jadi walaupun manajemennya sudah di-endorse," jelas Hilmi pada Selasa (19/2).

Hilmi bilang penentuan voting rencananya akan digelar akhir Maret 2019. Medco pun siap kalau ternyata mayoritas pemegang saham Ophir menolak rencana akuisisi.

Menurut Hilmi, Medco bisa mencari perusahaan lain untuk diakuisisi. "Ya tidak apa-apa kalau ditolak, kami cari yang lain," imbuhnya.

Biarpun begitu, Hilmi masih berharap bisa mendapatkan Ophir. Apalagi cadangan dan produksi Ophir sesuai dengan portofolio Medco.

"Kalau ekspansi migas itu bisa dua macam, bisa eksplorasi atau akuisisi.  Nah akuisisi dua hal yang dicari, produksi sama cadangan. Menurut analisa kami, produksi cadangan mereka dan harga  yang ada dipasar cocok dengan metrix kami. Nah, kebetulan tawaran kami disambut oleh board-nya," katanya.

Untuk pembayaran Ophir, Hilmi mengaku Medco sudah menyiapkan pembayaran. Pembayaran akan berasal dari kas internal dan eksternal. Tidak menutup kemungkinan penerbitan obligas. "Selalu ada rencana obligasi," imbuhnya.

Jika akuisisi Ophir ini berjalan sesuai rencana, maka produksi migas Medco akan bertambah 27.000 boepd menjadi 110.000 boepd. Saat ini produksi Medco sebesar 85.000 boepd.

Cari kesempatan ekspansi

Biarpun fokus penyelesaian akuisisi Ophir, namun Hilmi mengaku pihaknya terus mencari peluang bisnis terutama si sektor migas.

"Bisnis development kami selalu mencari opportunity, migas ini kan energi yang tidak terbarukan, jadi mencari cadangan dan produksi baru harus dilakukan, caranya eksplorasi dan akuisisi jadi kami selalu cari opportunity," ujarnya.

Salah satu blok migas yang dilirik Medco adalah Blok Corridor yang saat ini dioperatori oleh ConocoPhillips. Menurut Hilmi, Medco akan memasukkan penawaran jika mendapatkan kesempatan dari pemerintah.

Pasalnya dalam aturan, penawaran blok terminasi diprioritaskan kepada kontraktor eksisting, Pertamina, baru kontraktor lain dengan mekanisme lelang.

"Kalau yang lain dikasih kesempatan ya kenapa tidak toh. Kami harus ikuti aturan, tapi kalau misalnya sampai yang ketiga terbuka ya kami ikut, tapi selama itu diberikan pada existing dan Pertamina, ya sudah kami tidak bisa apa-apa," ungkap Hilmi.

Di sisi lain Hilmi bilang Medco juga akan fokus pada kegiatan eksplorasi migas. Apalagi Medco baru saja mendapatkan perpanjangan kontrak di Blok Tarakan dan Blok Rimau.

Medco pun berencana melakukan eksplorasi di luar wilayah kerja migas tersebut. "Kan ada Komitmen Kerja Pasti (KKP), salah satu yang disambut gembira sekarang membolehkan kami membor sumur eksplorasi di sumur yang tidak bersangkutan tapi di area terbuka. Dengan ini kami akan lakukan evaluasi lebih prudent," imbuhnya.

Hilmi pun berharap bisa mendapatkan penemuan cadangan migas batu terutama cadangan gas. "Fakta dunia sekarang terutama Indonesia lebih banyak cadangan gas ditemukan dibanding cadangan minyak, jadi ya hari ini medco 2/3 gas. Kecenderungannya demand dunia minyak setelah 2035 akan turun, tapi kalau gas masih naik terus. Gas masih jadi primadona untuk powerplan," jelas Hilmi.

Di luar migas, Hilmi bilang Medco akan membangun pembangkit listrik di Riau dengan kapasitas 270 megawat.

"Kami juga mulai mengebor geothermal di Ijen Insyaallah akan mulai melakukan pemboran akhir tahun ini dan kami akan bangun solar panel di Sumbawa untuk operasi kami sendiri," pungkasnya.

Selain itu, Medco juga akan membangun solar panel dengan kapasitas 10-20 MW untuk operasi tambang Medco. Rencananya pembangunan solar panel akan dimulai tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×