Megapolitan fokus garap properti di kawasan Cinere

Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Hingga beberapa tahun ke depan, Cinere, Depok, Jawa Barat bakal menjadi fokus pengembangan proyek PT Megapolitan Development Tbk. Pengembangan properti ini yakin, pembangunan proyek infrastruktur tol  jalan di sekitar Cinere bakal menjadi obat ampuh untuk menggaet pasar properti.

Agar lebih total menggarap proyek di Cinere, Megapolitan Development bahkan rela mengesampingkan sementara penggarapan lahan di lokasi lain. Selain Cinere, perusahaan berkode EMDE di Bursa Efek Indonesia ini punya tabungan lahan alias landbank di Bogor, Jawa Barat; Karawaci, Banten; dan Jakarta. 

Sejauh ini, paling tidak ada tiga proyek jalan tol yang tengah berlangsung di sekitar Cinere. Ketiganya  meliputi tol Cinere-Jagorawi (Cijago), tol Depok-Antasari (Desari), dan tol Cinere-Serpong.

Berkaca dari proyek Cinere Parkview yang tengah Megapolitan Development kembangkan, 60% pembeli adalah pengguna akhir atau end user. Adapun 40% sisanya adalah investor.  "Infrastruktur Cinere sedang berkembang, berbeda dengan Serpong yang infrastrukturnya sudah matang," terang Desi Yuliana, Sales and Marketing Director PT Megapolitan Developments Tbk kepada KONTAN di Cinere Parkview, Depok, Sabtu (31/4).

Megapolitan Developments sudah sampai pengembangan Cinere Parkview tahap III. Dari rencana pembangunan  358 unit rumah di proyek itu,  322 rumah telah terbangun.

Tak berhenti pada Cinere Parkview, Megapolitan Developments juga menyiapkan empat proyek lain di Cinere. Dua proyek berupa rumah tapak dan dua proyek lain berwujud hunian vertikal.

Untuk mendukung rencana itu, Megapolitan Developments memasukkan Cinere sebagai salah satu lokasi penambahan landbank. "Perluasan landbank berkisar Sentul dan Cinere karena kami sudah mengenal lokasi itu," terang Managing Director PT Megapolitan Developments Tbk, Ronald Wihardja kepada KONTAN, Minggu (1/5).

Informasi saja, luas landbank Megapolitan Developments di Cinere saat ini mencapai 75 hektare (ha). Landbank di Cinere setara 21,43% dari total landbank mereka yang seluas 350 ha.

Biaya penambahan landbank tadi berasal dari anggaran belanja modal 2016 yang sebesar Rp 500 miliar. Selain untuk belanja lahan, Megapolitan Developments juga akan memanfaatkan anggaran itu untuk mendanai proyek mereka sepanjang tahun ini.

Rutin mengerek harga

Selain ingin rutin mengembangkan proyek di Cinere, Megapolitan Developments juga berencana rutin menaikkan harga jual produk. Perusahaan ini akan menaikkan harga jual setiap tiga bulan sekali. Selain kondisi pasar, acuan mereka adalah kenaikan harga bahan bangunan. 

Kalau momentum pasar sedang positif, kisaran kenaikan harga jual 5%-7%. Sebaliknya, ketika momentum pasar kurang mendukung, kisaran kenaikan harga jual 1%-1,5%. 

Megapolitan Developments tak takut rutin mengerek harga jual meskipun industri properti belum kembali bergairah. "Sebab, kalau kami tidak menaikkan harga, konsumen akan mempertanyakan, apakah properti ini berada di lokasi kami yang nilainya stagnan," ujar Ronald.

Sebagai gambaran, harga jual unit Cinere Parkview tahap I saat pertama kali dijual awal 2014 yakni Rp 720 juta per unit. Desi Yuliana mengklaim, harga proyek itu kini naik 50%. 
Adapun harga jual unit Cinere Parkview tahap II yang semula Rp 1,1 miliar saat pertama meluncur, kini menjadi Rp 1,7 miliar. Megapolitan Developments menargetkan penjualan Rp 200 miliar dari Cinere pada 2016 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News