Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Program pembangunan megaproyek pembangkit listri 35.000 megawatt (MW) hingga 2019 sepertinya masih sulit terealisasi.
Belum apa-apa, kedua menteri dalam Kabinet Kerja yang bertanggungjawab mengurus proyek tersebut, yaitu Menteri Kordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said justru tidak seiya sekata dalam mewujudkan megaproyek tersebut.
Agung Wicaksono, Penanggungjawab Unit Pelaksana Program Pembangunan Ketenagalistrikan Nasional (UKP3KN) menyatakan, pihaknya belum mendengar adanya perubahan rencana pembangunan proyek 35.000 MW tersebut. Sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan arahan untuk merevisi target pembangkit listrik tersebut.
"Saya belum mendapatkan arahan dari menteri ESDM terkait revisi program kelistrikan,"ujarnya pada KONTAN, Senin (7/9).
Agung mengungkapkan, hingga saat ini tidak ada konflik yang terjadi dalam mewujudkan pembangunan pembangkit berkapasitas 35.000 MW. Untuk itu, pihaknya akan tetap menjalankan program 35.000 MW sesuai arahan presiden.
"Tidak ada konflik. Presiden sudah launching 35.000 MW dan groundbreaking PLTU Batang, ini menunjukkan bagaimana posisi pemerintah dalam hal ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News