kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melalui Program Langit Biru, Pertamina dorong masyarakat konsumsi BBM oktan tinggi


Senin, 06 Juli 2020 / 20:33 WIB
Melalui Program Langit Biru, Pertamina dorong masyarakat konsumsi BBM oktan tinggi
Pengendara mengisi bahan bakar minyak di SPBU Pertamina, Jakarta, Senin (6/7).


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Volume konsumsi BBM Perta-Series (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) di Provinsi Bali per Juni 2020 sudah mencapai 72% dari total konsumsi BBM Gasoline. Selain itu, total konsumsi Perta-Series di Bali pada bulan Juni 2020 juga meningkat 18% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji, mengatakan, dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan agar mau beralih ke bahan bakar yang lebih baik, rendah emisi sehingga tercipta pengurangan polusi udara dan lingkungan yang sehat minimal dengan melakukan pembelian produk Pertalite.

Baca Juga: Masuki new normal, konsumsi avtur dan pertamax turbo Pertamina MOR I meningkat

Rustam menambahkan, masyarakat juga dapat memanfaatkan keuntungan loyalty program dengan menggunakan aplikasi MyPertamina melalui promo lainnya yang sedang berlangsung yaitu cashback 30% maksimal Rp.20.000,- per hari untuk pelanggan setia Pertamina yang melakukan pembelian Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertamina Dex di seluruh SPBU Pertamina dengan transaksi non tunai menggunakan LinkAja dari aplikasi MyPertamina.

Program ini juga disiapkan sejalan dengan Denpasar Smart City, yang mengedepankan budaya ramah lingkungan dalam lingkup kewilayahannya. Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyambut positif Program Langit Biru di Denpasar, Bali, karena selaras dengan gagasan Pemprov, Bali Era Baru, dengan mendorong animo masyarakat untuk Work From Bali.

“Mengajak masyarakat yang tidak hanya wisatawan untuk bekerja sambil berlibur dari Bali, dengan suasana yang ramah lingkungan, bebas kantong plastik, dan udara bersih rendah emisi,” ujarnya. 

Menurut Ketua Pusat Studi Pembangunan Berkelanjutan Universitas Udayana (Unud), Dr. Ketut Gede Dharma Putra, Bali kini menghadapi ancaman pencemaran lingkungan hidup, salah satunya kualitas udara.




TERBARU

[X]
×