Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Goodyear Indoensia Tbk (GDYR) kurang memuaskan di awal tahun 2019. Perusahaan ban itu berencana melakukan banyak penyesuaian di semester II 2019.
"Secara komprehensif mulai dari sisi strategi penjualan, jalur distribusi sampai efisiensi," kata Head of Communication GDYR Wicaksono Soebroto kepada Kontan.co.id, Senin ( 8/7).
Kuartal I tahun 2019 memang menjadi periode yang cukup berat bagi GDYR. Perusahaan ban itu mencatatkan penjualan dan pendapatan yang menurun hingga 25,47% yoy menjadi US$ 33,08 juta dari sebelumnya US$ 44,39 juta.
Penurunan diikuti oleh beban pokok penjualan dan pendapatan sebesar 23,37% yoy menjadi US$ 30,39 juta. Laba bruto perusahaan pun ikut menurun hampir separuhnya, menjadi US$ 2,68 juta padahal sebelumnya US$ 4,73 juta.
Untuk kuartal I 2019 perusahaan mencatatkan kerugian yang cukup dalam, menjadi US$ 1,31 juta. Padahal di kuartal yang sama tahun sebelumnya perusahaan mencatat keuntungan sebesar US$ 425,98 ribu.
Sementara itu, liabilitas perusahaan juga menurun tipis 0,34% qoq menjadi US$ 71,37 juta. Jumlah ekuitasnya pun juga menurun sebesar 2,4% qoq menjadi US$ 53,07 juta.
Meski menghadapi awal tahun yang berat, GDYR tetap optimistis terhadap kinerja perusahaan. "Goodyear Indonesia tetap bersemangat memproduksi ban berkualitas yang memberikan jaminan keamanan kepada pengguna akhir perorangan maupun komersial," kata Wicaksono lagi.
Sebagai gambaran, hingga akhir 2018 outlet GDYR berjumlah 46 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan itu fokus pada dua bidang usaha, yakni suplai ban pada OE (prinsipal kendaraan), dan pasar replacemnet (konsumer dan komersial).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News