kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meleset, Kementerian ESDM hanya targetkan 2 smelter baru yang beroperasi tahun ini


Minggu, 28 Juni 2020 / 19:09 WIB
Meleset, Kementerian ESDM hanya targetkan 2 smelter baru yang beroperasi tahun ini
ILUSTRASI. Dari target 4 smelter, kini Kementerian ESDM hanya menargetkan 2 smelter baru yang beroperasi tahun ini.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

Alhasil, target capaian smelter hingga tahun 2022 pun meleset dari target. Berdasarkan hasil evaluasi atas kewajiban yang harus dilaksanakan para pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP), Yunus menyebutkan, ada 4 smelter yang tidak memenuhi kewajiban dan kelanjutan proyeknya tidak jelas.

Sehingga, target dikurangi dari 52 menjadi 48 smelter. "Karena 4 smelter tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban. Tidak hanya kewajiban progresnya yang tidak terpenuhi, tapi juga kewajiban lainnya seperti laporan RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya)," ungkap Yunus.

Yunus memang tidak membeberkan secara detail proyek smelter dari perusahaan mana saja yang tidak melanjutkan pengerjaan. Yang jelas, 4 smelter itu terdiri dari 3 smelter nikel dan 1 smelter pasir besi.

Saat ini, sudah ada 17 smelter yang beroperasi. Terdiri dari 11 smelter nikel, 2 smelter bauksit, 1 smelter besi, 2 smelter tembaga, dan 1 smelter mangan. Berarti, masih ada 31 proyek smelter yang saat ini dalam proses pengerjaan.

Target operasional smelter yang awalnya dijadwalkan paling lambat tahun 2022 bakal mundur setahun ke 2023. Beruntung, Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020 atau UU Minerba yang baru masih memberi ruang untuk hal tersebut.

"Sesuai UU No. 3 Tahun 2020, sampai dengan 2023," kata Yunus.

Baca Juga: Usai Vale, ada 4 perusahaan tambang yang akan divestasi saham tahun ini, siapa saja?




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×