kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Melirik Tantangan Bisnis Umrah pada Kuartal 1-2025


Jumat, 07 Februari 2025 / 17:33 WIB
Melirik Tantangan Bisnis Umrah pada Kuartal 1-2025
ILUSTRASI. Bisnis perjalanan umrah menghadapi sejumlah tantangan yang semakin kompleks walau permintaan untuk ibadah umrah cenderung naik


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan meningkatnya permintaan untuk ibadah umrah, bisnis perjalanan umrah menghadapi sejumlah tantangan yang semakin kompleks, baik dari segi akomodasi maupun masalah operasional lainnya. 

Syam Resfiadi, Presiden Direktur Patuna Travel, mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama dalam bisnis umrah pada tahun 2025 adalah permasalahan overbooking hotel, khususnya di Madinah. 

Hal ini terjadi akibat terbatasnya kapasitas hotel bintang 4 ke bawah di kota tersebut. Syam menjelaskan bahwa meskipun ada beberapa kasus overbooking, Patuna Travel tidak mengalami hal tersebut karena mereka selalu memesan hotel langsung tanpa melalui broker.

"Kami tidak menjual paket murah di bawah bintang 4, sehingga tidak ada masalah dengan overbooking seperti yang terjadi pada Desember 2024 dan Januari 2025. Masalah ini biasanya terjadi karena hotel-hotel yang sudah fullbooked masih di booking oleh pihak-pihak yang tidak langsung menghubungi manajemen hotel," jelas Syam kepada KONTAN, Jumat (7/2).

Baca Juga: Tingkat Hunian Hotel di Mekkah dan Madinah Meningkat, Begini Strategi AMPHURI

Menurutnya, untuk menghindari masalah ini, sangat disarankan bagi agen perjalanan untuk memesan hotel langsung ke pihak manajemen, agar bisa memastikan ketersediaan kamar. Patuna Travel sendiri memilih menggunakan hotel bintang 4 ke atas yang lebih banyak dan lebih besar kapasitasnya, meskipun harga sewa kamar lebih mahal.

Syam juga menyampaikan perkembangan signifikan terkait jumlah jamaah umrah dari Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data yang dirilis oleh sistem komputerisasi pengelolaan terpadu umrah dan haji khusus, jumlah jamaah umrah Indonesia terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2022, jumlah jamaah umrah tercatat 1.006.306, meningkat menjadi 1.368.616 pada 2023, dan pada 2024 mencapai 1.467.005 jamaah.

"Ini menunjukkan bahwa permintaan ibadah umrah semakin tinggi dari tahun ke tahun, dan di awal 2025 ini pun kami melihat permintaan jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu," ujar Syam.

Sementara itu, H. Firmansyah, Direktur Nasuha Travel and Tour, juga menyampaikan tantangan yang serupa terkait masalah kenaikan harga sewa hotel dan permasalahan dengan oknum broker. Ia mengungkapkan bahwa ada beberapa kasus di mana kamar hotel yang sudah dibayar penuh tetap ditahan oleh broker, yang kemudian menaikkan harga secara sepihak.

"Seperti yang kami alami di Hotel Anjum bintang 5, meskipun kami sudah membayar penuh, kunci kamar tidak diberikan dan kami harus menunggu selama 12 jam di lobi. Pihak hotel tidak menunjukkan itikad baik untuk meminta maaf atas kejadian tersebut, meskipun kami sudah menyerahkan paspor dan room list," kata Firmansyah kepada KONTAN. 

Untuk mengantisipasi hal ini, ia mengimbau agar agen perjalanan lebih berhati-hati dalam memilih agen hotel yang terpercaya, dan memastikan agar semua proses booking dilakukan langsung ke pihak manajemen hotel.

Zaky Zakaria Anshary, CEO PT. Khazzanah Al-Anshary, yang mengelola Khazzanah Tour and Travel, juga berbagi pengalamannya menghadapi tantangan dalam menyediakan akomodasi selama musim puncak.

Baca Juga: Hari Ini Ditutup, 10.292 Kuota Jemaah Haji Khusus Sudah Terisi

Pada bulan Januari dan Februari, Khazzanah Tours melayani puluhan grup jamaah, namun kesulitan dalam mendapatkan kamar hotel di Madinah menjadi masalah utama.

"Meskipun kami menghadapi kesulitan dalam mendapatkan hotel di bulan Januari, alhamdulillah kami berhasil memenuhi semua kebutuhan akomodasi jamaah. Hal ini menunjukkan bahwa penyelenggara umrah harus tetap fleksibel dan siap menghadapi tantangan pada musim high season," kata Zaky.

Ia menambahkan bahwa pada awal Februari, mereka juga mengadakan program Milad di Mekkah bersama 450 jamaah, dan meskipun menghadapi masalah yang sama terkait ketersediaan hotel, akhirnya semua kebutuhan akomodasi mereka dapat dipenuhi.

"Tapi awal Februari kita ada program Milad di Mekkah bersama 450 jamaah juga menghadapi susahnya dapat hotel tapi alhamdulillah pada akhirnya semua kebutuhan hotel kita sudah selesai," pungkasnya.

Selanjutnya: Porsi Energi Surya di RPP KEN Bertambah, Sky Energy (JSKY) Akui Pengaruhi Investasi

Menarik Dibaca: Jogja dan Sekitarnya Kompak Hujan Mulai Siang, Pantau Prakiraan Cuaca Besok!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×