kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menakar efek virus corona terhadap kondisi pasar ponsel dalam negeri


Minggu, 01 Maret 2020 / 18:19 WIB
Menakar efek virus corona terhadap kondisi pasar ponsel dalam negeri
ILUSTRASI. Warga mengoperasikan ponsel di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (17/2/2020). Virus Corona yang mewabah di China mengganggu aktivitas industri ponsel di negara tersebut. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Agung Hidayat, Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

Lebih lanjut, Krisva juga menegaskan bahwa wabah virus corona yang ada tidak menghentikan langkah perusahaan dalam meluncurkan berbagai produk baru di sepanjang tahun ini.

Pada dua bulan terakhir saja misalnya, Realme Indonesia telah meluncurkan produk AIoT bernama Reame Buds Air dan True Wireless Stereo (TWS) pada bulan Januari lalu serta meluncurkan Realme 5i “Quad Camera Battery King” guna melengkapi jajaran produk seri Realme 5 pada 19 Februari 2020 lalu. 

Baca Juga: Begini rute WNI dari Jepang terbang ke Kertajati sebelum dibawa ke Pulau Sebaru

Ke depannya, Realme masih berencana meluncurkan sejumlah produk AIoT hingga tutup tahun nanti. “Segmen pasar yang kami sasar masih anak muda,” tambah Krisva (27/02).

Di sisi lain pengiriman ponsel di China yang diperkirakan menurun juga disinyalir bisa menjadi berkah bagi produsen ponsel lokal. General Manager Marketing PT Bangga Teknologi Indonesia (Advan), Aria Wahyudi mengungkapkan bahwa penurunan volume pasokan ponsel impor asal China ke pasar lokal bisa memperbesar ceruk pasar perusahaan.

Dus, Bangga Teknologi Indonesia tidak ingin melewati kesempatan ini dengan berupaya mempertahankan loyalitas konsumen eksisting serta mencari peluang-peluang pasar baru yang dinilai potensial untuk memperluas penetrasi pasar.

Meski begitu, Bangga Teknologi Indonesia tidak ingin menjalankan bisnisnya secara tergesa-gesa. Tahun ini, vendor gawai lokal yang dikenal melalui gawai merek Advan tersebut memutuskan akan mengambil sikap wait and see dalam merumuskan rencana peluncuran produk baru hingga tutup tahun nanti. Hal ini tidak terlepas dari kondisi pasar ponsel tahun ini yang diperkirakan tidak akan sebaik tahun lalu.

Baca Juga: Jangan sampai ketinggalan, ini jadwal penjualan tiket resmi MotoGP Mandalika 2021

“(Pasar) Tahun ini sepertinya tidak sebagus tahun 2019, karena beberapa indikator, pasar smartphone berpotensi terkoreksi pertumbuhannya,” ujar Aria (29/02).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×