kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menarik Keuntungan Menggiurkan dari Si Cantik Barbie


Kamis, 15 Januari 2009 / 08:37 WIB
Menarik Keuntungan Menggiurkan dari Si Cantik Barbie


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Hampir semua gadis cilik mengenal boneka Barbie yang berwajah ayu, berleher jenjang, dan berhidung mancung ini. Boneka yang diciptakan Ruth Handler pada tahun 1959 itu memang sudah tergolong tua. Meski begitu, bukan berarti pesonanya memudar.

Buktinya, peminat boneka cantik ini tetap banyak. Saat ini, Anda bisa dengan mudah menemukan boneka Barbie di toko mainan anak. Apalagi, belakangan ini, serbuan Barbie "palsu" ikut meramaikan pasar.

Hal ini membuat bisnis seputar Barbie semakin semarak. Tak heran, usaha pembuatan pernak pernik perlengkapan Barbie kian menjamur. Misalnya, baju, ranjang berkelambu, sofa, dan rumah dua lantai. Tentu saja, semuanya serba-mini dan bercorak pink.

Salah satu yang menangkap peluang ini adalah pasangan suami isteri Solihin dan Siti. Mereka menekuni bisnis ini sejak 1980. Awalnya, Solihin dan Siti membuka usaha pembuatan baju boneka. Modal awalnya Rp 5 juta. Mereka menggunakan uang itu untuk membuka toko di daerah Prumpung, Jakarta Timur. Sisanya dipakai membeli bahan.

Solihin tertarik menekuni bisnis ini karena saat itu, pembuat pernak pernik Barbie buatan lokal masih jarang. "Sebagian masih mengimpor dari China. Padahal, ongkos mendatangkan pernak pernik itu lebih mahal dibanding membuat sendiri," ujar Solihin.

Makanya, Solihin bersama isterinya mencoba membuat pernak pernik sendiri. Soal desain, ia mengaku banyak menyontek model bikinan China. Di luar itu, ia juga membuat kreasi sendiri. “Ini adalah cara saya merebut pasar,” ucapnya.

Usaha yang ditekuni Solihin mulai berkibar pada tahun 1990. Saat itu, semakin banyak pembeli menyerbu tokonya. Solihin kian mantap menekuni bisnisnya. Selain baju, ia juga mulai membuat barang lain seperti ranjang berkelambu, sofa, dan rumah boneka dua lantai.

Kini, per bulan, Solihin bisa menjual 500 unit rumah Barbie seharga Rp 300.000 sampai Rp 500.000. Plus, 2.000 tempat tidur dan kursi seharga Rp 15.000 per unit, 5.000 potong baju seharga Rp 14.000 per lusin, dan 2.000 boneka impor seharga Rp 7.500 sampai Rp 9.000.

Solihin juga memasok ke delapan kota lain seperti Bengkulu dan Surabaya. "Kalau Lebaran, kami bisa mempekerjakan pegawai lepas sampai 20 orang," imbuhnya.

Dari usahanya ini, Solihin meraup omzet Rp 50 juta per bulan. Laba bersihnya sekitar 10%. “Saat lebaran, omzet kami bisa naik empat kali lipat,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×