Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Analis JP Morgan Arnanto Januri dalam riset 13 Oktober 2022 menjelaskan bahwa modal kerja terbatas akan menghambat WIKA meraih kontrak baru di semester kedua 2022 dan tahun depan.
"Neraca keuangan WIKA menggambarkan modal kerja yang terbatas di jangka pendek. Hal itu dapat membatasi kemampuannya menyerap proyek baru," tulis Arnanto dalam riset, (13/10).
Salah satunya tekanan bakal datang dari mundurnya rencana pengoperasian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ke Juni 2023. Padahal, sebelumnya proyek diyakini dapat rampung pada semester kedua tahun ini.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Bersiap Garap Jalan Tol Terpanjang di Jalur Selatan Pulau Jawa
Arnanto mencermati WIKA akan mengalami rugi bersih setelah proyek kereta cepat beroperasi secara komersial, yang negatif untuk prospek profitabilitasnya. Kondisi keterlambatan dalam pelaksanaan proyek itu akan menimbulkan kerugian bagi marjin.
Analis NH Korindo Sekuritas Arief Machrus dalam riset 13 September 2022 juga menilai bahwa WIKA tengah mengalami kendala pembebasan lahan dan relokasi proyek kereta api cepat, sehingga membuat estimasi biaya bertambah.
"WIKA memiliki tantangan biaya yang meningkat dari proyek kereta api berkecepatan tinggi," tutur Arief dalam riset, (13/9).
Di sisi lain, Arief memantau terdapat risiko pencapaian kontrak baru WIKA bakal di bawah target. Hal itu seiring dengan potensi kenaikan biaya konstruksi dan bahan bangunan, serta suku bunga pinjaman.
Namun, dia mengapresiasi langkah WIKA untuk memitigasi risiko sejalan dengan tren kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) . Dimana WIKA sudah melakukan refinancing sejumlah utang menjadi obligasi dan sukuk.
Baca Juga: Intip Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Kamis (17/11)
Desy merekomendasikan HOLD untuk saham WIKA dengan target harga dalam rentang Rp 880 per saham - Rp 935 per saham.
Arief mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham WIKA dengan target harga Rp 1,280 per saham.
Sementara, Arnanto menurunkan rekomendasi saham WIKA menjadi Underweight (UW) dengan target harga lebih rendah sebesar Rp 800 per saham. Sebelumnya, harga saham WIKA dipatok senilai Rp 1,200 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News