kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendag: Mari makan singkong dan ubi


Selasa, 07 Februari 2012 / 18:11 WIB
Mendag: Mari makan singkong dan ubi
ILUSTRASI. Kontan - Astra Life Kilas Finansial Online


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Selasa (7/2/2012), mengatakan perlunya mengubah pola konsumsi dan melakukan diversifikasi pangan untuk mengatasi berbagai tantangan menuju ketahanan pangan. Dia menjelaskan, sejauh ini pemerintah selalu berusaha menjaga ketahanan pangan nasional dengan menjamin ketersediaan pasokan dan aksesibilitas pangan, serta stabilisasi harga dalam negeri.

"Namun dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dan pola konsumsi yang berlebihan, tanpa diiringi peningkatan produksi pangan, maka ketahanan pangan nasional akan semakin sulit untuk dicapai," katanya.

Dalam mengubah pola konsumsi masyarakat, Gita menekankan perlunya melakukan diversifikasi pangan. "Mulailah kita mensubtitusi beras dengan singkong, ubi, dan bahan pangan lainnya," ujarnya.

Akibat pola konsumsi yang meningkat dan sulitnya menambah hasil produksi pangan, pemerintah masih harus mengambil kebijakan impor kebutuhan dasar demi menjaga ketercukupan pasokan pangan.

Pola konsumsi yang berlebihan ini dapat dilihat dari jumlah konsumsi beras Indonesia yang dua kali lebih besar dari negara tetangga. Pada 2011, produksi beras lokal Indonesia sebesar 65,4 juta ton, dan untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, pemerintah harus melakukan impor beras sebanyak 2,75 juta ton.(Eny Prihtiyani/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×