kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.314   11,00   0,07%
  • IDX 7.184   43,73   0,61%
  • KOMPAS100 1.030   4,34   0,42%
  • LQ45 783   3,07   0,39%
  • ISSI 236   2,08   0,89%
  • IDX30 404   1,62   0,40%
  • IDXHIDIV20 465   2,38   0,51%
  • IDX80 116   0,60   0,52%
  • IDXV30 118   1,42   1,21%
  • IDXQ30 129   0,38   0,30%

Mengembalikan Kejayaan Mobil Eropa Lewat VW Touran


Jumat, 22 Mei 2009 / 06:27 WIB
Mengembalikan Kejayaan Mobil Eropa Lewat VW Touran


Reporter: Ali Imron |

JAKARTA. Mungkinkan kejayaan mobil Eropa di Indonesia bakal terulang melalui VW Touran? Pertanyaan itu yang harus dijawab oleh petinggi PT Garuda Mataram Motor (GMM). Dan yang jelas mereka kini sibuk mempersiapkan peluncuran VW Touran versi CKD alias rakitan.

Peraikitan mobil ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan dengan Volkswagen AG untuk merakit kendaraan VW di Indonesia. Mereka menekennya di Kantor Pusat Volkswagen AG, Wolfsburg, Jerman pada 6 Mei 2009 lalu. “Perakitan VW Touran ini adalah yang pertama dan akan diikuti dengan model lain secara bertahap,” tandas Andrew Nasuri, Chief Executive Officer (CEO) PT GMM.

Nah, dengan perakitan itu, membuat mobil VW menjadi lebih murah di pasaran. Ini karena beberapa komponen lokal ikut andil di dalam perakitan itu. Sebut saja komponennya berupa aki, ban, busi hingga kaca. “Sedangkan komponen yang lainnya masih tetap impor seperti mesin dan teknologinya,” katanya.

Bisa jadi, mobil VW Touran yang kini dirakit di Indomobil akan memiliki harga jual mulai dari Rp 250 juta sampai Rp 300 juta. Ini jauh lebih murah bila harus diimpor secara utuh yang kemungkinan harganya bisa mencapai Rp 500 jutaan. “Ini karena pajak impornya juga besar,” kata Marketing Manager PT GMM, Harry Novianto.

Dengan murahnya harga jual mobil itu, membuat GMM berharap penjualannya bisa selaris mobil Jepang. Apalagi di sini banyak sekali pecinta mobil VW yang tersebar secara nasional. Mereka inilah yang akan menghidupkan kembali pasar VW di Indonesia.”VW juga memiliki sejarah panjang di Indonesia,” tandasnya.

Sudah begitu, VW memiliki keunggulan pada mesin yang bandel dan tahan lama. Mesin VW pun bisa diganti dengan mudah. Tinggal melonggarkan mur pada baut mesin yang berada di bagian moncongnya maupun di bagian belakang maka mesin pun langsung mudah diganti.

Cuma tidak mudah bagi VW untuk mengambil market mobil penumpang yang sudah kadung diisi lama oleh pemain Jepang dari Toyota, Daihatsu dan Honda. Butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan masyarakat. “Kalau napas mereka panjang sih bisa saja,” kata pengamat Otomotif, Martin T Teiseran.

Pasalnya, mereka tidak hanya mengeluarkan mobil baru, tetapi juga harus menyediakan jaringan suku cadang dan dealer seluruh Indonesia. Sudah begitu mereka juga harus bisa membangun pasar purna jual. Ini untuk memperkuat pasar mobil bekas di Indonesia.

Apalagi selama ini, kesan yang timbul selama ini VW itu adalah mobil yang boros bahan bakar. Harga jualnya pun jatuh hingga 20 % lebih di pasar mobil bekas. Padahal pada saat beli, harganya pun sangat mahal. “Ini karena suku cadangnya masih susah didapat,” tandasnya.

Hanya saja VW sempat mengecap masa emas di tahun 1970 hingga tahun 1975. Saat itu banyak sekali mobil VW beredar di pasaran. Misalnya saja VW Karavan, VW Kodok, dan VW Safari. “Era itu merupakan kejayaan VW dan mobil Eropa secara nasional apalagi mobil seperti Fiat, Holden dan Gemini juga banyak bertebaran,” tandasnya.

Nah, belakangan sinarnya mulai redup kala pedagang kita kepincut dengan mobil buatan Jepang di tahun 1976. Apalagi dengan penampilan mobil Kijang kapsul tempo dulu. Mobil itu langsung merebut simpati penggemar otomotif nasional. “Ini karena mereka tampil dengan harga yang lebih murah dan irit bahan bakar bila dibandingkan dengan mobil buatan Eropa,” tukasnya.

Agaknya kalau mau mengambil 10 % dari market MPV masih sulit. Pasar MPV pada 2009 diperkirakan mencapai 200.000 unit. Dan ini pun sudah kadung dijejali banyak pemain. Apalagi pasar yang paling besar ini di adalah konsumen menengah yang koceknya di bawah Rp 200 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×