Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Kehadiran generasi kelima alias 5G sangat ditunggu oleh konsumen, terutama pengguna smartphone di Indonesia. Berikut mitos dan fakta seputar 5G.
Teknologi baru ini membawa kecepatan super cepat yang membuat orang tertarik untuk bisa menikmati layanannya melalui para penyedia jasa koneksi 5G.
Tapi, banyak yang belum paham mengenai teknologi baru tersebut. Bahkan muncul beberapa informasi atau mitos yang kurang tepat mengenai 5G.
Mengutip siaran pers OPPO, Senin (14/6), ini mitos dan fakta seputar 5G:
Baca Juga: Kapan hape 5G harga Rp 2 jutaan hadir di Indonesia?
Mitos seputar 5G
1. Jaringan 5G akan menggantikan 4G
Jaringan 5G dibangun di atas jaringan 4G LTE yang ada. Jaringan 4G dan 4G LTE pada dasarnya menyediakan dasar untuk struktur 5G saat ini, sehingga jaringan 5G tidak akan menggantikan 4G dalam waktu dekat.
Faktanya, di banyak daerah, cakupan 3G masih ada untuk alasan yang sama, karena mengisi celah untuk cakupan 4G.
2. Jaringan 5G menyebarkan virus corona
Ini adalah mitos yang tersebar di internet. Meski terdengar konyol, teori konspirasi tersebut mendapat daya tarik di masa-masa awal pandemi COVID-19.
Namun, tidak ada bukti yang menguatkan teori ini. Virus corona tidak menyebar melalui gelombang radio atau jaringan seluler, tetapi melalui embusan udara atau droplet dari orang yang terkontaminasi ke orang lain secara langsung.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus turun tangan mengklarifikasi bahwa COVID-19 juga menyebar di banyak negara yang tidak memiliki jaringan seluler 5G.
Baca Juga: 5G diprediksi akan membunuh Playstation dan kawan-kawan, mengapa?