kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menilik Kiat Sukses Pengusaha RI Berbisnis Properti di Negeri Kanguru


Kamis, 07 November 2024 / 16:24 WIB
 Menilik Kiat Sukses Pengusaha RI Berbisnis Properti di Negeri Kanguru
ILUSTRASI. Skye Suites Green Square dan One Global Conference Centre di kawasan Infinity Park, Sydney.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. One Global Capital semakin gencar melakukan investasi bisnis properti di Australia. Perkembangan nilai investasi perusahaan yang didirikan penguasa asal Indonesia, Iwan Sunito, ini terus meningkat.

Salah satu investasinya yang sukses mencetak capital gain tinggi adalah akuisisi lahan di kawasan Five Dock di pinggiran Kota Sydney. Iwan dan koleganya mengakuisisi lahan tersebut dengan harga AUD 15 juta 20 tahun yang lalu dan kini nilainya sudah menanjak jadi AUD 110 juta.

Iwan Sunito, CEO dan Founder One Global Capital mengatakan, Investasi properti bukan kegiatan yang mengandalkan intuisi semata, namun lebih kepada melakukan akuisisi lahan secara strategis, mampu meramal masa depan dengan mengetahui pola pembangunan perkotaan, memprediksi pergerakan manusia, perencanaan kota, dan melakukan rezonasi.

Menurutnya, rezonasi atau rencana pembangunan berdensitas tinggi oleh pemerintah negara bagian New South Wales di Five Dock turut berperan dalam lonjakan harga lahan di kawasan Five Dock.

Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) Resmi Jadi Pengendali Baru Suryamas Dutamakmur (SMDM)

“Kita harus memahami, bahwa nilai properti naik-turun. Oleh sebab itu, sangat penting untuk melakukan investasi properti dengan rasio utang rendah yang sangat konservatif, karena investasi dengan rasio utang tinggi, cenderung menjebak Anda ke dalam kesalahan,” kata dia dalaï keterangannya, Selasa (5/10).

Hal lain yang patut diingat, kata Iwan adalah bahwa properti memiliki siklus dan kita tidak dapat memprediksi siklus tersebut. Oleh karena itu, One Capital Global melakukan strategi membeli dengan baik, menambah nilai jual, dan menjualnya dengan baik.

One Global Capital terbaru meluncurkan anak usaha, yakni One Global Capital Fund Management. Ini melengkapi unit usaha yang sudah ada sebelumnya, yaitu One Global Residence, One Global Resorts, dan One Global Retail. 

Setelah sukses penawaran perdana saham  One Global Retail, One Global Capital berhasil mendapatkan lisensi wholesales pada Kuartal IV 2024 yang memungkinkan perusahaan
menawarkan produk investasi kepada sekelompok investor terpilih yang dianggap memilik visi dan misi yang sama.

“Saya sangat mengenal Sydney, dan saya menargetkan One Global Capital Fund Management Platform akan menjadi yang terbesar di Sydney dalam beberapa tahun mendatang,” tutur Iwan. 

Potensi Investasi Indonesia di Australia

Iwan Sunito memperkirakan investasi orang-orang Indonesia ke Australia akan terus meningkat ke depan.  Ia menyebut Indonesia ke Australia per tahun  mencapai AUD 2 miliar, atau dua kali lipat dari investasi Australia ke Indonesia yang hanya AUD 1 miliar.

Dia bilang tingginya minta investasi Indonesia ke Australia bisa dilihat dari kesuksesan penawaran perdana saham One Global Retail. “Peminat dari penawaran perdana saham One Global Retail yang melonjak hingga tiga kali lipat, menjadi bukti nyata kekuatan investasi Indonesia termasuk diaspora Indonesia di pasar global,” ungkapnya.

Iwan Sunito juga optimistis melihat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia yakin Indonesia dapat menjadi yang terdepan dalam investasi global. Apalagi, Indonesia memiliki nilai tambah dengan populasi yang mencapai lebih dari 275 juta jiwa. 

Baca Juga: Akuisisi Tambah Amunisi Ekspansi Bumi Serpong Damai

“Kita melihat, pada tahun 1960-an terjadi gelombang imigran dari Lebanon dan Vietnam ke Australia, kemudian gelombang investasi dari Hong Kong ke Australia pada tahun 1996. Saya juga melihat gelombang investasi Korea ke Australia dan saat ini gelombang imigran dari China ke Australia terjadi sejalan dengan semakin makmurnya negara tersebut,” paparnya.

Menurut Iwan Sunito, kini sudah saatnya Indonesia belajar cara tumbuh secara global. Mungkin ini akan menjadi proses belajar yang terlambat, tetapi setidaknya kita sudah memulainya. 

Sebelumnya, Bank BNI telah melakukan ekspansi pembukaan kantor perwakilan di Sydney. BNI merupakan bank pertama asal Indonesia yang buka kantor di Negeri Kanguru itu. 

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, alasan ekspansi ke Sydney dilakukan  karena kota tersebut merupakan pusat bisnis dan ekonomi di Australia yang menawarkan banyak peluang untuk kolaborasi bisnis dan investasi. Selain itu, terdapat banyak potensi transaksi bisnis yang dilakukan baik oleh Perusahaan Indonesia yang melakukan ekspansi bisnis di Australia maupun sebaliknya.

Baca Juga: Menakar Kemampuan BTN dan BRI Pimpin Pembiayaan Sindikasi Program 3 Juta Rumah

Selain itu, Sydney adalah salah satu pusat keuangan utama di kawasan Asia-Pasifik. Sehingga dengan beroperasi di Sydney, BNI dapat memperkuat kehadirannya di pasar keuangan internasional dan lebih mudah mengakses berbagai keuangan global.

“Kemudian, komunitas diaspora Indonesia di Sydney cukup kuat, sekitar 42% diaspora Indonesia tinggal di Sydney. Sehingga, kehadiran BNI memungkinkan perseroan untuk melayani kebutuhan perbankan komunitas ini dengan lebih baik dan memperkuat hubungan dengan masyarakat Indonesia di Australia,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×