kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menilik target produksi 1 juta berel minyak di tahun 2030


Kamis, 07 Mei 2020 / 20:33 WIB
Menilik target produksi 1 juta berel minyak di tahun 2030
ILUSTRASI. Pemerintah menargetkan produksi minyak tanah air dapat mencapai 1 juta barel per hari (bph) pada 2023 mendatang. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/hp.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

Menurutnya, pemanfaatan sumur tua berpotensi menambah produksi minyak sebesar 20.000 bph. Djoko menambahkan di luar sejumlah cara yang telah disebutkan, pemerintah terus berupaya meningkatkan pemanfaatan teknologi Enchanced Oil Recovery (EOR). Kendati demikian, menurutnya pemanfaatan EOR masih terus dilakukan pada lapangan-lapangan sebagai pilot project.

Baca Juga: Kementerian ESDM evaluasi pelaksanaan keselamatan migas di masa pandemi corona

Ia menambahkan, pelaksanaan EOR diharapkan mampu mendongkrak produksi lapangan-lapangan minyak tua agar kembali ke puncak produksinya. Ia pun optimistis, lewat sejumlah upaya tersebut maka target 1 juta bph dapat tercapai. "Jadi saya kira sampai 10 tahun ke depan itu (bisa dilakukan) untuk meningkatkan produksi sampai 1 juta barel," papar mantan Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM ini.

Sementara itu, Praktisi Hulu Migas Tumbur Parlindungan dalam kesempatan sama menilai saat ini persentase keberhasilan hanya mencapai 50%. "Perkiraan produksi, di bawah 50%. Bukan tidak mungkin kalau kita benar-benar lakukan penemuan cadangan (dengan) teknologi baru," ujar Tumbur.

Ia melanjutkan, diperlukan upaya mendorong eksplorasi oleh pemerintah. "Kita perlu udang junior company yang lakukan eksplorasi besar. Kemudian perusahaan besar untuk mengembangkan," jelas Tumbur.

Ia menambahkan, demi mendorong investasi memang diperlukan kegiatan eksplorasi sekalipun pengeboran dilakukan oleh junior company. Tak hanya itu, Tumbur menilai perlu ada konsistensi pemerintah dalam menjaga kontrak yang telah disepakati dengan investor. Hal ini dinilai berdampak pada pengembalian investasi oleh para investor. "Ini kan investasi awal yang kita taruh belum kembali," jelas Tumbur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×