Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar properti di Bali tak ada matinya dan terus mengalami pertumbuhan. Ini tak lepas masifnya kunjungan wisatawan ke Bali, yang mendorong pembangunan properti di Pulau Dewata.
Pada tahun 2025, Pemerintah Provinsi Bali menargetkan total 17 juta kunjungan wisatawan, termasuk 6,5 juta wisatawan mancanegara. Angka ini sedikit lebih tinggi dari kunjungan wisman pada tahun 2024 yang berkisar 6,3 juta.
Kondisi ini mendorong banyak pengembang mencoba menjaring peruntungan di Bali, baik lokal maupun warga asing. WNA asal Rusia, Ukraina, Timur Tengah, Eropa, bahkan Amerika mulai banyak melirik bisnis properti di Bali.
Para pengembang di Bali terus berinovasi dengan menghadirkan konsep properti yang unik dan menarik, demi menarik minat investor maupun wisatawan.
Pandemi COVID-19 memang membawa banyak perubahan besar, salah satunya dalam lanskap industri properti. Shanny Poijes, Founder & CEO dari CORE Concept Living, melihat perubahan ini sebagai peluang emas.
Baca Juga: Menilik Tren Investasi Properti di Bali, Tabanan Kini Jadi Primadona
Ia menyebut bahwa lahirnya tren kerja dari mana saja telah melahirkan pasar properti baru—dan Bali, dengan pesonanya yang tak tertandingi, menjadi pilihan utama bagi banyak orang yang ingin tinggal, bekerja, atau berinvestasi di salah satu destinasi wisata paling ikonik di Indonesia.
“Selama pandemi, orang menyadari bahwa mereka bisa bekerja dari mana pun. Bali, dengan segala daya tariknya, menjadi magnet kuat dari tren baru ini,” ungkap Shanny dalam keterangannya, Selasa (20/5).
Tak mengherankan jika laporan Travel Choice Awards 2025 menempatkan Bali di posisi kedua destinasi wisata terbaik dunia, hanya kalah dari Kyoto, Jepang. Peringkat ini berdasarkan jutaan ulasan wisatawan internasional yang menilai keindahan alam, kekayaan budaya, kualitas layanan wisata, hingga tingkat keamanan sebagai parameter utama.
Di tengah pesona Pulau Dewata yang terus bersinar, CORE Concept Living hadir mencari peruntungan. Perusahaan pengembang ini didirikan oleh Shanny Poijes dan Victoria Fernandez, duo asal Swedia yang memiliki pengalaman selama dua dekade di dua benua, yang memiliki spesialisasi untuk real estat Eropa, desain interior, dan hotel butik.
CORE Concept Living fokus mengusung konsep hunian indah, selaras dengan budaya lokal, namun tetap tahan uji waktu. Bukan sekadar hunian untuk disewakan, melainkan sebuah karya arsitektur yang layak disebut warisan.
Baca Juga: Strategi Pengembang Menangkap Peluang dari Pertumbuhan Investasi Properti di Bali
Shanny memiliki rekam jejak yang mengesankan dalam pengelolaan real estat dan properti jangka pendek maupun panjang, dengan keterlibatan dalam berbagai startup sukses di Swedia seperti FFAB Fastighetsförädlarna AB, City Apartments Stockholm AB, dan SEGAB Sofia.
Sementara itu, Victoria membawa latar belakang kuat di dunia media dan komunikasi. Selama lebih dari 18 tahun, ia telah memimpin kampanye pemasaran untuk merek-merek besar seperti Lenovo, Eurocard, Volvo, hingga Bjorn Borg. Ia tumbuh dalam keluarga restaurateurs selama dua generasi, dan kakeknya, Tore Wretman, adalah figur legendaris dalam dunia kuliner Swedia.
Hunian Bergaya Skandiavia
CORE Concept Living akan menggarap proyek hunian di Bali di lahan sekitar 1 hektare (ha) yang mengusung konsep skandinavia dengan kombinasi nuansa Bali. Proyek ini akan dirancang menjadi hunian yang memiliki kekuatan dari sisi komunitas.
Shanny mengatakan pihaknya memang akan fokus mengembangkan proyek hunian yang mengedepankan komunitas, sesuatu yang jarang ditemui di negara-negara barat yang cenderung individualis. “Jadi proyek yang akan kami garap berlokasi di dekat pemukiman warga lokal,” jelasnya.
Dengan perpaduan estetika Skandinavia dan sentuhan hangat budaya Bali, CORE Concept Living hadir bukan hanya untuk membangun rumah, tapi menciptakan ruang di mana keluarga tumbuh, komunitas terbangun.
Menurut Shanny, kapasitas perumahan yang ideal untuk membentuk satu komunitas yang solid adalah sekitar 20-40 unit. Oleh arena itu, CORE Concept Living akan fokus mengembangkan proyek dengan kapasitas unit terbatas di satu proyek.
Baca Juga: Properti dengan Konsep Wellness Living Akan Hadir di Bali
Untuk proyek perdananya di Bali, CORE Concept Living akan menghadirkan sekitar 20 unit hunian yang akan dilengkapi berbagai fasilitas yang akan menunjang penguatan komunitas penghuni.
Konsep Skandinavia merupakan sebuah konsep yang dikenal dengan kesederhanaan elegan, penggunaan material berkualitas tinggi, desain fungsional, serta warna-warna netral yang memberi kesan hangat dan mewah. Dari kayu alami hingga batu alam, semua unsur dirancang untuk menciptakan kenyamanan yang tak lekang oleh waktu.
CORE Concept Living menanamkan prinsip keberlanjutan dalam setiap proyeknya. “Setiap unit akan dilengkapi dengan panel surya, lampu LED hemat energi, sistem pengolahan air mandiri, serta manajemen limbah yang ramah lingkungan.” pungkas Shanny.
Selanjutnya: Ada 5 Jalur, Catat Jadwal SPMB 2025 Kota Cilegon untuk Jenjang SMA
Menarik Dibaca: Hujan Petir di Bandung dan Depok, Ini Prakiraan Cuaca Besok (21/5) di Jawa Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News