Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Industri keramik memiliki potensi besar untuk tumbuh. Pasalnya, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk bahan baku produksi. Sayangnya, industri keramik nasional memiliki kendala klasik untuk berkembang.
MS Hidayat, Menteri Perindustrian mengatakan, setidaknya ada empat permasalahan yang menghambat industri keramik nasional. Pertama adalah soal pasokan gas yang tidak optimal.
"Bahan baku produksi utama industri keramik adalah gas alam. Sedangkan pasokan gas alam belum optimal, dollar pun fluktuatif, sehingga produksi tidak optimal juga," ujar Hidayat pada Jumat (17/4).
Permasalahan kedua adalah soal keterbatasan teknologi industri keramik dalam negeri yang sudah cukup tertinggal. Yang ketiga adalah keterbatasan kemampuan sumber daya manusia untuk membuat desain yang variatif.
"Sehingga, produk-produk dalam negeri belum cukup diterima di mancanegara untuk ekspor," ujar Hidayat.
Kendala keempat adalah kurangnya pemasaran, dan stagnannya porsi ekspor dalam lima tahun terakhir.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Perindustrian sudah menyiapkan alternatif solusi.
"Pemerintah akan menegakkan pemberlakuan SNI keramik untuk produk kelas premium yang terkena PPnBM. Selain itu, kami juga akan memberikan pembinaan SDM dan peningkatakn teknologi," ujar Hidayat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News