kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kurs rupiah melemah, IKAI merugi Rp 43,08 miliar


Senin, 31 Maret 2014 / 19:46 WIB
Kurs rupiah melemah, IKAI merugi Rp 43,08 miliar
Dampak Kenaikan Cukai Hasil Tembakau Terhadap Kinerja Saham Emiten Rokok


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pelemahan kurs rupiah mulai pertengahan tahun lalu, kembali memakan korban. PT Inti Keramik Alamasri Industri merugi sebesar Rp 43,08 miliar. Padahal perusahaan sudah mencatat pertumbuhan pendapatan penjualan.

Berdasarkan laporan keuangan 2013, emiten berkode saham IKAI ini mencatat pertumbuhan kerugian 8,58% dibandingkan 2012 yang merugi Rp 39,675 miliar.

Padahal perusahaan mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 5,12%. Pada 2013, pendapatan penjualan IKAI sebesar Rp 211,52 miliar, dibandingkan dengan pendapatan penjualan 2012 yang sebesar Rp 201,204 miliar.

Selain itu perusahaan juga telah berusaha menekan beban usaha menjadi sebesar Rp 32,28 miliar. Berkurang 45% dari 2012 yang sebesar Rp 46,927 miliar.

Vincentius An Eng, Sekretaris Korporasi IKAI mengatakan bahwa meski mencatat pertumbuhan pendapatan penjualan, namun pihaknya merugi akibat pelemahan kurs rupiah. "Kerugian disebabkan utamanya oleh rugi kurs sebesar Rp 17,78 miliar," ujar Vincentius kepada KONTAN, Jumat (28/3).

Melemahnya rupiah terhadap dollar Amerika Serikat memang memukul IKAI. Pasalnya, untuk memperoleh salah satu bahan baku produksi, yaitu gas alam harus dibeli dengan dollar. Alhasil untuk melaksanakan produksi, IKAI harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendanai produksi.

Untuk tahun 2014, pihaknya menargetkan produksi keramik diatas 3 juta meter persegi (m2) per tahun. "Target kami itu sepanjang supply gas memadai," terang Vincentius. Saat ini, IKAI memiliki pabrik yang berlokasi di Tangerang, Banten, dengan kapasitas produksi mencapai 6,6 juta meter persegi (m²) per tahun.

Selain itu pihaknya menargetkan pendapatan penjualan sebesar Rp 310 milar. Untuk mencapai target tersebut pihaknya berencana untuk menggenjot produksi, memperluas pasar baik dalam maupun luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×