kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menperin: Jokowi satu-satunya presiden mengendarai kendaraan multi moda


Kamis, 19 April 2018 / 19:17 WIB
Menperin: Jokowi satu-satunya presiden mengendarai kendaraan multi moda
ILUSTRASI.


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada ajang IIMS 2018, Menteri Airlangga Hartato optimis pengembangan industri otomotif akan diperhatikan pemerintah.

Menperin mengatakan, pelaku industri otomotif nasional merasa beruntung memiliki Presiden Jokowi karena dalam berbagai kesempatan selalu mempromosikan produk kendaraan produksi nasional.

“Beliau adalah satu-satunya presiden yang mengendarai multi moda otomotif. Misalnya, kita lihat ada truk yang nomor platnya RI1, motor RI1, dan yang baru-baru ini motor custom RI1 juga. Jadi, industri otomotif nasional jangan khawatir, karena hatinya presiden ada di sektor ini,” ungkapnya di sela sela acara, Kamis (19/4).

Menurutnya, industri otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat sehingga mampu memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian nasional. Salah satunya capaian jumlah ekspor dalam bentuk komponen kendaraan naik hingga 13 kali lipat, dari 6,2 juta pieces pada tahun 2016 menjadi 81 juta pieces tahun 2017.

“Di pasar Asean saat ini mayoritas sudah minta dalam bentuk keadaan terpisah atau completely knock down (CKD), bukan dalam keadaan utuh atau completely build up (CBU). Industri otomotif dengan merek tertentu di Malaysia, komponennya itu 100 persen dari produksi Indonesia,” kata Airlangga Hartarto.

Menperin menambahkan, peningkatan juga terjadi pada angka produksi kendaraan bermotor roda empat, dari 1,177 juta unit tahun 2016 menjadi 1,21 juta unit tahun 2017. Jumlah tersebut diperkuat dengan peningkatan ekspor kendaraan dalam bentuk CBU sebanyak 231.000 unit tahun 2017 dibanding tahun 2016 sekitar 194.000 unit.

“Jadi, dari capaian tersebut, pemerintah menargetkan jumlah produksi di tahun 2020 akan meningkat menjadi 1,5 juta unit,” ujarnya. Selama ini, sektor otomotif di Indonesia menyerap tenaga kerja cukup banyak dengan lebih dari 1,5 juta orang, yang terdistribusi pada berbagai lapangan kerja mulai dari industri perakitan, industri komponen lapis pertama, kedua dan ketiga, sampai di tingkat bengkel resmi, sales, service dan suku cadang.

Mengenai upaya menggenjot pasar ekspor otomotif nasional, Kementerian Perindustrian bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan tengah menyusun kebijakan pemberian insentif fiskal untuk mendorong produksi kendaraan jenis sedan. “Pasalnya, demand di dunia saat ini adalah sedan,” ungkap Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×