Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ambisi Indonesia untuk memiliki mobil nasional mulai menemui titik terang. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memproyeksikan mobil nasional buatan PT Pindad (Persero) sudah bisa mulai produksi pada tahun 2027.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menggelar pertemuan dengan Pindad. Agus bilang, pertemuan tersebut membahas secara komprehensif mengenai eksekusi program mobil nasional. Mulai dari pembiayaan proyek, penggunaan teknologi, jenis kendaraan yang akan diproduksi dan segmentasi pasarnya, strategi harga, hingga layanan purna jual.
"Kami membahas banyak hal strategis untuk mewujudkan arahan Presiden agar Indonesia bisa segera memiliki mobil nasional. Dalam penilaian kami dari pertemuan tersebut, sementara ini bisa disimpulkan Pindad sudah siap, konsepnya sudah cukup lengkap," ungkap Agus saat ditemui di Kantor Kemenperin, Kamis (13/11/2025).
Hanya saja, Agus masih belum membeberkan secara rinci mengenai hasil pembahasan bersama Pindad tersebut.
Baca Juga: Geliat Ekspor dan Jangkau Pasar Gen Z, Ini Strategi Produsen Mi Burung Dara
Selain konsep teknis soal produksi dan pemasaran, pertemuan Kemenperin dan Pindad juga membahas kemungkinan untuk menggandeng mitra lain dalam merealisasikan proyek mobil nasional ini.
"Kami sebagai pembina industri optimistis bahwa konsep mobil nasional ini bisa berjalan dengan baik. Kami memproyeksikan mobil nasional akan mulai produksi pada 2027," tegas Agus.
Sehari sebelumnya, Agus menyampaikan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyetujui status Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk pelaksanaan proyek mobil nasional.
Status PSN dinilai bisa membuat eksekusi proyek menjadi lebih cepat, untuk mengejar target Presiden Prabowo Subianto yang ingin Indonesia memiliki mobil nasional dalam tiga tahun ke depan.
Kontan.co.id berupaya menghubungi pihak PT Pindad (Persero). Tetapi, hingga tulisan ini dibuat, Manajemen Pindad masih belum memberikan tanggapan terkait persiapan dan rencana pelaksanaan proyek mobil nasional ini.
Respons Pabrikan Mobil & Industri Komponen
Industri otomotif siap menyambut kehadiran mobil nasional. Ketua Pengembangan Pasar Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengaku sejauh ini belum ada pembicaraan khusus untuk membahas keterlibatan pabrikan otomotif swasta dalam proyek mobil nasional.
Tapi, Jongkie memastikan pelaku industri otomotif siap berpartisipasi merealisasikan proyek mobil nasional. "Gaikindo siap mendukung. Kami tunggu, kira-kira partisipasi apa yang akan diminta," kata Jongkie saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (13/11/2025).
Dihubungi terpisah, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan bahwa kehadiran mobil nasional bakal membuat industri otomotif semakin kompetitif.
Meski persaingan antar pabrikan akan semakin sengit, tapi Indonesia masih punya potensi pasar yang sangat luas untuk bisa menyerap produk mobil tersebut.
Baca Juga: Kementerian ESDM Ungkap Sudah Beri Izin Produksi Atas 2 Tambang Freeport
Kukuh memberikan gambaran, dengan jumlah penduduk di atas 283 juta, rasio kepemilikan mobil di Indonesia baru sekitar 99 unit per 1.000 penduduk. Rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga.
Contohnya Malaysia yang memiliki rasio 490 mobil, dan Thailand dengan rasio 275 mobil per 1.000 penduduk. Padahal, jumlah penduduk Malaysia dan Thailand masing-masing hanya sekitar 35 juta dan 71 juta.
"Artinya, masih ada peluang yang besar. Kami menyambut (mobil nasional), sehingga masyarakat bisa semakin banyak pilihan. Selama ini di Indonesia sudah banyak pabrikan dari Jepang, Eropa, Korea Selatan, lalu China. Kalau (pabrikan) dari luar bisa dapat kue-nya, kenapa lokal nggak?" ujar Kukuh.
Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam juga menyatakan kesiapannya untuk mendukung proyek mobil nasional. Bob berharap proyek ini bisa menggulirkan manfaat bagi pertumbuhan industri dan ekonomi nasional.
"Kami berharap mobil nasional tidak hanya menghasilkan mobil, tapi juga create employment, revenue kepada pemerintah, devisa dan supply chain industri dan teknologi yang berkembang," ungkap Bob.
Di sisi lain, mengemukanya wacana mobil nasional membawa angin segar bagi industri komponen otomotif. Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Rachmad Basuki menyoroti mobil nasional bakal memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, sehingga menjadi peluang bagi pelaku industri komponen lokal.
Baca Juga: Strategi PZZA Kerja Pertumbuhan Kinerja pada Tahun 2026
Rachmad menyatakan industri komponen lokal siap berkontribusi untuk memasok keperluan manufaktur mobil nasional sesuai dengan kaidah Quality, Cost, Delivery, Services & Management (QCDSM) dalam industri otomotif. Pasalnya, saat ini industri komponen dalam negeri sudah bisa memenuhi kebutuhan manufaktur otomotif dengan rata-rata TKDN di atas 80%.
Sementara itu, Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu berharap proyek mobil nasional ini tidak menjadi kegiatan eksklusif bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Proyek mobil nasional mesti menjadi ekosistem bisnis baru yang berbasis consortium model, dengan memenuhi kriteria industri dan bisa menyesuaikan dengan tren teknologi terbaru.
Menurut Yannes, idealnya Pindad menjadi anchor industry yang mengelola desain, sasis, dan integrasi lokal secara optimal. Sementara mitra swasta, terutama world class industry mesti dipastikan memenuhi komitmen berbasis waktu dalam menyediakan teknologi dan jaringan rantai pasok, yang secara bertahap dan terstruktur bergeser ke dalam negeri untuk komponen teknologi kunci dengan added value tinggi.
"Catatan pentingnya, tata kelola proyek ini harus dimulai dari model bisnis murni, harus tangkas dalam menghadapi berbagai situasi disruptif yang terjadi, berorientasi pasar, dan harus bebas dari berbagai perlambatan akibat model birokrasi lama," tandas Yannes.
Selanjutnya: AAUI Perkirakan Kinerja Lini Asuransi Kendaraan Stabil hingga Akhir 2025 dan 2026
Menarik Dibaca: Barang Paling Laku di 11.11 Lazada, Promonya Masih Berlanjut hingga Hari Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













