Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - BANJARMASIN. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut kementeriannya telah memprioritaskan batubara dan gas sebagai bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) kepada PLN.
"Jadi kita dari kementerian ESDM memprioritaskan kebijakan untuk mendahulukan PLN. Batu bara juga begitu, kemudian gas juga begitu," ungkap Bahlil di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (19/03) sebagai rangkaian dari kunjungan Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI) 2025.
Baca Juga: Bahlil Pastikan BBM, LPG, hingga Pasokan Listrik Aman hingga Idulfitri 1446 H
Lebih lanjut, Bahlil hal ini dilakukan untuk mendukung kesiapan pada periode Ramadan dan Lebaran tahun ini. Ia juga mengungkap sebagian kapasitas gas yang awalnya diberikan kepada BUMN lain ditarik untuk diberikan ke PLN.
"Makanya ada sebagian kuota gas yang dikasih ke BUMN lain kita tarik untuk masuk ke PLN. Supaya apa? Ini kita memberikan prioritas. Agar tidak kita melakukan impor untuk PLN," tambahnya.
Baca Juga: Subsidi Capai Rp 150 Triliun, Bahlil Ungkap Cara Ini Dilakukan Agar Tepat Sasaran
Adapun, kapasitas listrik nasional di masa Ramadan-Lebaran tahun ini berada pada Daya Mampu Netto (DMN) atau Net Dependable Capacity mencapai 67.415 Megawatt (MW) dengan beban puncak yang lebih rendah, sebesar 45.280 MW.
"Kenapa turun? Karena orang hari raya kan, pabrik-pabrik libur, kantor libur, kegiatan industri dan ekonomi atau industri itu gak jalan," katanya.
Ini artinya, pasokan kelistrikan pada periode Ramadan-Lebaran atau dihitung mulai 17 Maret sampai dengan 11 April 2025, diperkirakan akan mengalami surplus dengan cadangan rata-rata 25 hari.
Baca Juga: Ini Langkah Menteri Bahlil Benahi Rantai Distribusi Migas
Selanjutnya: Kinerja Emiten Bahan Kimia Cenderung Loyo pada 2024, Cermati Rekomendasi Analis
Menarik Dibaca: PLN Perkuat Talenta Masa Depan dengan Program Ikatan Kerja ITPLN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News