kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri ESDM: Kerjasama internasional penting untuk dukung transisi energi terbarukan


Rabu, 28 Oktober 2020 / 15:39 WIB
Menteri ESDM: Kerjasama internasional penting untuk dukung transisi energi terbarukan
ILUSTRASI. Menteri ESDM Arifin Tasrif


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan pentingnya peningkatan kerjasama internasional guna mendukung transisi energi. Hal ini dia disampaikan pada Singapore International Energy Week 2020 bertema Creating Our Low Carbon Energy Together yang digelar pada Selasa (27/10).

Dalam pidatonya, Arifin menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 telah memicu penurunan ekonomi, menurunkan permintaan energi, serta mengurangi laju transisi energi bersih dan energi berkelanjutan. Terkait hal tersebut, ia menilai produksi energi harus disesuaikan dan peluang-peluang baru perlu terus diciptakan.

"Indonesia memiliki misi untuk beralih dari energi konvensional ke energi terbarukan. Untuk itu, Indonesia telah menetapkan target pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi yang diamanatkan dalam Kebijakan Energi Nasional dan Nationally Determined Contribution yang diserahkan pada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC)," tegas Arifin dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM, Rabu (28/10).

Baca Juga: Menteri ESDM mengakui ketergantungan energi dari impor masih tinggi

Untuk mencapai target-target dimaksud, pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan aturan dan rencana aksi di berbagai sub-sektor yang didukung pula oleh kegiatan pengembangan kapasitas dan penelitian-penelitian.

Indonesia juga berupaya menerapkan metode yang lebih cerdas dalam bisnis energi, sehingga industri energi nasional siap bersaing dalam pasar global industri 4.0.

Lebih lanjut, Arifin memaparkan bahwa saat ini Indonesia tengah melakukan peningkatan pemanfaatan energi terbarukan untuk jaringan ketenagalistrikan, menerapkan sistem manajemen energi untuk industri dan bangunan, serta juga mengembangkan proyek green fuel berbasis crude palm oil (CPO) yang ditargetkan siap berproduksi pada 2023.

"Indonesia saat ini sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung pertama di Cirata, di atas lokasi reservoir pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang ada. Kombinasi floating solar PV dan hydro bertujuan untuk mitigasi intermittent solar PV sekaligus memanfaatkan luas permukaan reservoir dari PLTA Cirata tanpa memerlukan pembebasan lahan," ujar Arifin.

Untuk mendukung pembangunan rendah karbon, pemerintah Indonesia juga telah menerapkan berbagai program efisiensi energi, termasuk mandatory energy management dan minimum energy performace standards. Indonesia juga telah melakukan adopsi standar nasional sistem manajemen energi yang secara bertahap akan menjadi standar nasional bagi industri.

Menutup pidato, Arifin mengungkapkan pentingnya peningkatan kerja sama internasional untuk mendukung pengembangan energi terbarukan. Sebab, tiap negara tidak dapat berjalan sendirian mengingat kompleksnya tantangan transisi energi.

"Kerja sama internasional diperlukan untuk mendukung Indonesia menjadi mandiri serta lebih mampu dan berkualitas dalam persaingan industri energi global,” imbuh Arifin.

Selanjutnya: Respons Kementerian ESDM dan APBI terkait lambatnya hilirisasi batubara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×