kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Industri Inggris Sambangi Tambang Vale Indonesia (INCO) di Sorowako


Rabu, 31 Mei 2023 / 11:16 WIB
Menteri Industri Inggris Sambangi Tambang Vale Indonesia (INCO) di Sorowako
ILUSTRASI. Aktivitas alat berat di lokasi penambangan NIKEL milik VALE Indonesia, dahulu PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/10/06/07


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tambang PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Sorowako disambangi Menteri Industri dan Keamanan Ekonomi Inggris, Nusrat Ghani dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins beberapa waktu lalu. 

Selama di Sorowako, Nusrat Ghani dan Owen Jenkins, didampingi oleh CEO Vale Indonesia, Febriany Eddy dan COO INCO, Abu Ashar. 

Mengawali kunjungan, rombongan diajak melihat lokasi penambangan dan reklamasi di Solia Hill, di mana Febry menjelaskan praktik penambangan yang dilakukan Vale Indonesia selama 54 tahun beroperasi di Sorowako, metode reklamasi dan rehabilitasi pascatambang, hingga pengelolaan air limpasan tambang sebelum dibuang kembali ke perairan, termasuk Danau Matano. 

Dari sana, mereka dibawa ke Control Room. Dari fasilitas ini, tiga PLTA yang dioperasikan oleh perusahaan dapat dikendalikan dari jarak jauh, sebagai bagian dari mitigasi bencana. 

Baca Juga: Menebak Prospek Saham Vale (INCO) di Tengah Upaya Meraih Izin Usaha Pertambangan

Dari Control Room, sebelum melihat Danau Matano, rombongan Nusrat rombongan singgah di Galeri UMKM Kareso Anatowa, tempat para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Vale memasarkan produknya. 

Menteri Industri dan Keamanan Ekonomi Inggris, Nusrat Gani mengungkapkan kunjungan ini dilakukannya untuk melihat langsung bagaimana Vale beroperasi. Menurutnya, kunjungan ini relevan, mengingat Inggris juga memiliki sejumlah tambang.

 

"Kita membutuhkan mineral tidak hanya untuk menggerakkan ekonomi, tetapi juga untuk mendukung (banyak aspek) kehidupan kita. Misalnya komponen alat kesehatan, mobil, (hingga) handphone," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (31/5). 

Menteri Ghani mengapresiasi Vale dalam menjalankan komitmen Environmental, Social, dan Governance (ESG). Dari aspek lingkungan, dia terkesan dengan cara perusahaan menambang dan cepat melakukan reklamasi dan reboisasi di lahan pascatambang, agar kerusakan lingkungan tidak terjadi dalam waktu lama. 

Baca Juga: Prospek Saham Vale (INCO) di Tengah Perjuangan Raih Izin Usaha Pertambangan

"Saya sangat terkesan dengan ramah lingkungan dan relasinya dengan masyarakat setempat, serta upaya yang telah dilakukan untuk merehabilitasi kawasan lahan pascatambang," ujarnya. 

Ghani memuji Vale karena memiliki tiga PLTA untuk mendukung pabriknya. Menurutnya hal ini sejalan dengan komitmen Inggris untuk menjadi pelopor dalam siklus pertambangan dunia, termasuk solusi rendah karbon yang mendukung industri pertambangan berkelanjutan.

Terkait kunjungan ini, CEO INCO, Febriany Eddy menjelaskan bahwa Menteri Ghani ingin melihat secara langsung praktik pertambangan yang dilakukan PT Vale selama ini, yang menjadi perbincangan di Indonesia, bahkan dunia.

Baca Juga: Menanti Akhir Kisah Divestasi Saham Vale Indonesia (INCO)

"Selain melihat langsung praktik pertambangan berkelanjutan di PT Vale, mereka juga ingin melihat peluang kerja sama yang dapat dijalin dengan PT Vale ke depan," kata Febry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×