kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Jonan pastikan kesiapan pasokan BBM dan LPG untuk natal dan tahun baru


Kamis, 20 Desember 2018 / 07:05 WIB
Menteri Jonan pastikan kesiapan pasokan BBM dan LPG untuk natal dan tahun baru
Menteri ESDM pantau penyaluran BBM dan LPG jelang libur akhir tahun


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan melakukan kunjungan ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pengapon, Semarang Group PT Pertamina (Persero). Melalui kunjungan yang digelar pada Rabu (19/12) ini, Jonan ingin memastikan kecukupan pasokan dan kesiapan penyaluran BBM dan LPG selama masa perayaan natal 2018 dan tahun baru 2019 atau Nataru 2018/2019.

Jonan mengatakan, peningkatan volume akan disesuaikan dengan jenis BBM yang dibutuhkan, karena masing-masing daerah memiliki kebutuhan yang berbeda. Namun, berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penambahan volume BBM akan difokuskan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada jalur yang biasa dilalui masyarakat untuk berlibur, pintu masuk dan keluar jalan tol serta daerah tujuan wisata.

“Jadi pasokan akan ditambah, disesuaikan, setiap jenis dan daerah beda. Yang basisnya bensin kurang lebih 6%-7%, untuk avtur nggak sampai 9% secara total. Namun, untuk BBM solar konsumsi trennya turun karena kegiatan industri pada periode itu juga turun,” jelas Jonan.

Wilayah Marketing Operation Region (MOR) 4 Jawa Tengah (Jateng) menjadi perhatian Jonan, mengingat posisinya yang penting sebagai penyangga jalur distribusi maupun transportasi pada perlintasan darat di Pulau Jawa. Apalagi, lanjut Jonan, antisipasi terhadap libur natal dan tahun baru itu berbeda dengan libur perayaan Idul Fitri.

Jika pada libur perayaan Idul Fitri peningkatan volume dan intensitas kendaraan bisa dibagi menjadi H- yang kepadatannya dari arah barat ke timur Jawa dan pada H+ dari arah timur ke barat Jawa, maka pada libur natal dan tahun baru antisipasi harus lebih ditingkatkan karena peningkatan volume dan intensitas kendaraan bisa datang dari ke dua sisi pada saat yang bersamaan.

“Jadi ini potensinya bisa dua arah. Maka saya menginstruksikan kepada jajaran BPH migas dan Pertamina untuk siaga dan mengantisipasi agar kebutuhan BBM dan LPG masyarakat pada saat Nataru 2018/2019 ini dapat terpenuhi,” tegasnya.

Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas’ud Khamid yang juga mendampingi Jonan dalam kunjungan tersebut menjamin kesiapan Pertamina dalam memenuhi kebutuhan BBM dan LPG selama natal dan tahun baru. Mas’ud bilang, selain menyiapkan keandalan pasokan BBM dan LPG, pihaknya pun telah menyiagakan satuan tugas (satgas) yang telah efektif bekerja dari dua minggu lalu, dan sejak Senin (17/12) hingga Minggu (6 Januari 2019), satgas tersebut disiagakan selama 24 jam.

“Pertamina mengkonsolidasikan hampir 15.000 personel, dan memaksimalkan sekitar 14.000 kendaraan tanki, termasuk 250-an kapal tanker dan empat pesawat. Semua dalam situasi maksimum, sampai 6 Januari 2019, semua standby,” terang Mas’ud.

Mas’ud juga menyebutkan, Pertamina juga menyiapkan fasilitas alternatif tempat pengisian BBM untuk mempermudah akses mengisi BBM selama mudik dan berwisata. Sebagai contoh di daerah Jateng, disiapkan mobile storage atau SPBU Kantong sebanyak 32 dan 23 SPPBE Kantong di jalur pemudik regular (non tol) dan di jalur wisata.

Sedangkan untuk mengantisipasi sejumlah ruas tol baru yang telah difungsikan pada masa natal dan tahun baru seperti tol trans Jawa dan Trans Sumatera, Mas’ud menyebut bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan pengelola tol. SPBU Satgas telah disiapkan di 33 titik yang siaga mulai dari Merak hingga Pasuruan, serta Lampung sampai Palembang. “Kami sudah bekerja sama dengan pengelola tol, baik itu Jasa Marga maupun Waskita Karya, jadi sudah kami siapkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mas’ud menjelaskan bahwa untuk BBM jenis gasoline (premium, pertalite dan pertamax series) di Jawa Tengah, pihaknya telah menyiagakan tambahan stok 11%, dari rata-rata normal per hari 10.561 KL, naik menjadi 11.754 KL. Sedangkan untuk konsumsi LPG di wilayah Jateng, Pertamina telah menyiagakan tambahan stok 10% menjadi 3,51 MT dibanding rata-rata normal per hari yaitu 3,21 MT.

Untuk mengantisipasi padatnya penerbangan, Pertamina juga menyiagakan tambahan untuk jenis BBM Avtur dengan stok 7% dari rata-rata konsumsi normal yaitu dari 480 KL menjadi 514 KL. “Namun untuk produk jenis Gasoil diprediksi turun 5% dari rata-rata harian sebesar 6.059 KL menjadi 5.778 KL, karena adanya pembatasan operasional angkutan barang dan penurunan kegiatan angkutan industri,” terang Mas’ud.

Dalam kesempatan tersebut, Jonan juga meninjau kesiapan serupa di daerah lainnya melalui video conference dengan Pertamina dari MOR 1 hingga MOR 8. Jonan mengingatkan, selain mengantisipasi peningkatan volume dan intensitas kendaraan di daerah dan jalur yang biasa dilalui, harus juga diperhatikan antisipasi terhadap daerah-daerah wisata baru, seperti Danau Toba dan Labuan Bajo.

“Saya kira cukup, sudah siap. Semua unit ritel Pertamina dari mulai Aceh sampai ke Papua, termasuk untuk tambahan daerah-daerah wisata baru,” tandas Jonan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×