kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Menteri Susi akan panggil produsen pakan ikan


Senin, 26 Januari 2015 / 13:40 WIB
Menteri Susi akan panggil produsen pakan ikan
ILUSTRASI. Penyakit pada saluran kemih bisa dari inferksi saluran kemih (ISK) pinga batu ginjal


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan memanggil para produsen pakan ikan untuk perikanan budidaya. Sebab, Susi menilai harga pakan ikan saat ini sangat mahal. 

Susi mengatakan, pakan ikan mengambil porsi 80% dari harga jual ikan. “Kalau sekarang harga lele itu Rp 13.000 pe kilogram (kg), maka harga pakan ikannya sendiri sudah Rp 10.000 per kg,” kata Susi dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR-RI, Senin (26/1/2015). 

Susi mengatakan, tambahan anggaran dalam APBN Perubahan 2015 akan digunakan salah satunya untuk program pengelolaan perikanan budidaya. Selain sertifikasi terhadap kelompok pembudidaya dan juga pengembangan kebun bibit laut, Susi juga akan fokus pada menurunkan harga pakan ikan budidaya. 

“Saya berencana memanggil produsen pakan untuk memberikan advice agar pembudidaya bisa mendapatkan harga murah, maksimal 50-60 persen dari harga jual,” ucap dia. 

Lebih lanjut dia bilang, saat ini para pembudidaya perikanan hanya menikmati keuntungan 20% dari harga jual ikan. “Pendapatan mereka sama dengan buruh. Mereka tidak layak disebut pembudidaya. Ini menjadi tugas negara membuat porsi harga pakan tidak sampai 80%,” tandas Susi. 

Dalam RABPN Perubahan 2015 ini Kementerian Kelautan dan Perikanan mengusulkan anggaran sebesar Rp 10,594 triliun, yang akan digunakan untuk membiayai 10 program prioritas KKP.(Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×