Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Mercedes Benz Indonesia mengaku penjualannya tidak akan terganggu kebijakan Bea Masuk (BM) yang baru, meskipun aturan baru tersebut bisa membuat harga mobil impor mengalami kenaikan.
Ananta Wisesa, Section Manager External Communication PT Mercedes Benz Indonesia mengatakan, pihaknya saat ini tak mau berspekulasi, sebab tahun 2015 masih terus berjalan. “Kami tetap mempertahankan posisi kami sebagai market leader di segmen kendaraan premium di Indonesia yang sudah berlangsung selama 45 tahun,” kata Ananta, Rabu (29/7).
Ketika didesak seberapa besar persentase kenaikan harga jual mobil Mercy di Indonesia pasca keluarnya beleid tersebut, Ananta masih belum mau mengatakannya. Yang jelas kata dia, Mercedes-Benz tak hanya menawarkan harga jual menarik, tetapi juga kepuasan pelanggan.
“Kami tetap berusaha untuk memperluas dan meningkatkan kualitas jaringan dealer resmi yang kami miliki. Kami selalu memberikan program ISP (Integrated Service Package) di mana pada dasarnya customer akan mendapatkan perawatan dan jaminan selama 3 tahun tanpa batasan mileage saat membeli mobil baru, yang kemudian dapat diperpanjang hingga 5 tahun tanpa batasan mileage,” ujarnya.
Ananta menegaskan sampai saat ini performa Mercedes Benz masih cukup baik dan optimis bisa mempertahankan penjualan seperti di semester I 2015. “Penjualan kami masih tumbuh 19% di tengah pasar yang turun 17%,” katanya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil Mercedes Benz di semester I 2015 adalah sebanyak 1.877 unit. Model yang menopang penjualan tersebut yakni Mercy jenis S 500 L dan Mbenz (4*4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
