Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri telekomunikasi dan digital semakin kompetitif seiring dengan penetrasi pasar yang masih terbuka lebar. Maraknya aksi korporasi berupa merger dan akuisisi (M&A) membuat industri telekomunikasi dan digital tanah air semakin semarak.
Pandemi virus corona (Covid-19) tak menyumbat aksi M&A yang ramai terjadi dari sisi hulu hingga hilir. Mulai dari bisnis menara telekomunikasi, operator selular, penyedia layanan internet hingga ke platform digital.
Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef Nailul Huda mengatakan, industri telekomunikasi dan digital merupakan sektor yang saling membutuhkan dukungan ekosistem yang kuat. Hal itu penting untuk membuat biaya yang efisien serta jangkauan layanan yang lebih luas.
Merger dan akuisisi merupakan strategi untuk mencapai efisiensi dan pembentukan ekosistem tersebut.
"Makanya mereka sangat getol mengembangkan sistem dan ekosistemnya untuk bisa lebih efisien lagi. Selain itu, jangkauan pengguna jasanya pun bisa dibilang akan lebih luas ketika ekosistemnya berkembang," kata Huda kepada Kontan.co.id, Senin (23/8).
Baca Juga: Masih semarak, ada 108 notifikasi terkait merger dan akuisisi yang terdaftar di KPPU
Apalagi di tengah pandemi Covid-19, industri telekomunikasi dan digital semakin naik daun. Aksi M&A dinilai bisa lebih menguntungkan dengan potensi naiknya valuasi perusahaan. Terlebih, prospek sektor telekomunikasi dan digital yang ke depannya akan terus berkembang.
"Terutama untuk perusahaan digital yang semakin menjamur maka peluang untuk merger atau akuisisi semakin besar, khususnya perusahaan digital yang masih mengembangkan ekosistemnya," ungkap Huda.
Sementara itu, Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto Darwin melihat, aksi M&A juga bisa dipandang dari sisi penyelamatan bisnis maupun upaya untuk memperbesar pasar secara cepat.
"Sektor telekomunikasi menjanjikan untuk melakukan M&A karena pertumbuhannya terlihat positif. Saya rasa ke depan akan terus terjadi konsolidasi, baik itu pemain digital (aplikasi) atau pemain infrastruktur," ungkapnya.