kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Meski belum lulus tahap sertifikasi, jumlah pesanan pesawat N219 PT DI capai ratusan


Selasa, 16 Oktober 2018 / 06:21 WIB
Meski belum lulus tahap sertifikasi, jumlah pesanan pesawat N219 PT DI capai ratusan
ILUSTRASI. Dirgantara Indonesia


Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pesawat jenis N219 besutan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tengah naik daun. Terbukti, banyak pihak yang memesan pesawat ini. Padahal, N219 belum lulus tahap sertifikasi kelayakan produksi. 

Irzal Rinaldi,  Direktur Niaga PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengatakan berdasarkan data terakhir, saat ini, pesanan yang berpotensi untuk diproses kurang lebih 120 unit. 

"Data terakhir kalau tidak salah Juni lalu sebanyak 100 unit dan baru-baru ini kami mendapat pesanan kembali dari Aviastar sebanyak 20 unit, " ujarnya saat dihubungi Kontan. co. id,  Senin (15/10).

Menurutnya,  pesawat jenis N219 ini banyak di pesan oleh  perusahaan maskapai untuk penerbangan ke daerah-daerah terpencil. 

"Untuk daerah-daerah terpencil biasanya seperti daerah Kalimantan," ujarnya. 

Ditanya soal potensi pendapatan yang bisa diperoleh perusahaan,  Irzal enggan buka-bukaan hanya saja ia mengatakan harga per unit N219 sekitar US$5,8 juta - US$6 juta.

Sementara untuk pembuatannya,  kata Irzal, akan dimulai pada awal tahun depan khususnya untuk pembuatan komponen-komponen yang tidak memerlukan sertifikasi. 

"Sertifikasi layak produksi itu targetnya sekitar bulan April-Mei tahun depan, tapi awal tahun kita sudah bisa proses pembuatan untuk komponen-komponen yang tidak perlu sertifikasi," ujarnya. 

Ke depannya, pembuatan unit pesawat akan dilakukan secara bertahap dimana untuk tahun pertama sebanyak 6 unit,  kemudian tahun kedua 16 unit,  dan akan stabil pada tahun ketiga sebanyak 36 unit.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×