Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Meski harga komoditas kakao saat ini sedikit melandai, namun bukan berarti harga komoditas ini berhenti menanjak. Pasalnya, kebutuhan kakao dunia ke depan diprediksikan akan terus naik sehingga bisa mengerek harga kakao dunia.
Tingginya permintaan kakao dunia mencerminkan kebutuhan akan komoditas ini masih cukup tinggi. Brazil adalah salah satu negara yang permintaan kakaonya terus melonjak. Indikasi permintaan kakao di Brazil pada Oktober 2010 ini naik 9% ketimbang satu bulan sebelumnya.
"Kakao akan terus menguat karena produsen kakao dunia tidak bisa meningkatkan produktivitas tanaman kakaonya dan sulit untuk memperluas areal tanam kakao," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhefi Sikumbang kepada KONTAN di Jakarta, Senin (22/11).
Saat ini tingkat produktivitas tanaman kakao di Indonesia rata-rata berkisar antara 500 kg per hektare per tahun, masih lebih tinggi ketimbang produktivitas rata-rata di Afrika yang sebesar 300 kg per hektare per tahun. "Saat ini petani lebih tertarik dengan komoditas sawit dan karet, sehingga luas areal kakao tidak bisa berkembang," ujarnya.
Sementara itu, konsumsi kakao dunia meningkat rata-rata sekitar 3% - 4% per tahun. Melihat kondisi ini, Zulhefi memperkirakan harga kakao dunia akan kembali mencapai US$ 3.000 per ton pada akhir tahun nanti. Meski harga kakao dunia cenderung naik, tapi kenaikan harga ini tidak bisa dinikmati oleh petani kakao di dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News