Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Hasil survei Bank Indonesia yang diumumkan Selasa kemarin (10/12) menyebutkan, penjualan ritel eceran selama Oktober tumbuh 12,8% dari realisasi waktu yang sama tahun sebelumnya. Penjualan ritel itu tumbuh lebih tinggi dari penjualan bulan sebelumnya yang tumbuh 12,3%.
Kenaikan penjualan didukung oleh naiknya penjualan produk komunikasi dan informasi serta pakaian. Sedangkan penjualan suku cadang serta aksesori mencatat penurunan sebesar 4,3% selama bulan Oktober.
Sejumlah pengecer yang disurvei BI berharap, konsumsi bulan November dan diperkirakan tumbuh 11,3%. Survei BI dilakukan terhadap 650 pengecer di 10 kota besar itu juga menemukan adanya tekanan harga setidaknya sampai tiga hingga enam bulan ke depan.
Tekanan kenaikan harga barang bersumber dari karena naiknya upah minimum serta gangguan pada distribusi barang akibat cuaca.
Perlu diketahui, naiknya penjualan ritel itu tetap terjadi disaat Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 7,5%. Kenaikan BI rate dilakukan guna menekan konsumsi domestik yang menyumbang sekitar 50% perekonomian Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News