kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Konsorsium LG Batalkan Proyek Baterai EV US$7,7 Miliar di Indonesia


Minggu, 20 April 2025 / 23:07 WIB
Konsorsium LG Batalkan Proyek Baterai EV US$7,7 Miliar di Indonesia
ILUSTRASI. LG Energy Solution asal Korea Selatan mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah menandatangani dua kontrak untuk memasok baterai kendaraan listrik ke perusahaan Ford Motor di Eropa. Pengumuman itu tanpa mengungkapkan nilai kesepakatan tersebut. Foto: Ist/ LG Energy Solution


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG resmi membatalkan proyek pembangunan rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi senilai 11 triliun won atau sekitar US$7,7 miliar di Indonesia.

Informasi ini dilaporkan oleh kantor berita Yonhap News Agency pada Jumat (18/4).

Konsorsium ini mencakup LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp., serta sejumlah mitra lainnya.

Baca Juga: LG Energy Solution Bukukan Kenaikan Laba Operasional 138% pada Kuartal I

Sejak awal, mereka menggandeng pemerintah Indonesia dan BUMN untuk membangun ekosistem baterai EV dari hulu ke hilir, mulai dari pengadaan bahan baku, produksi prekursor katoda, hingga pembuatan sel baterai.

Namun, proyek ambisius tersebut kini dibatalkan menyusul perubahan lanskap industri kendaraan listrik secara global.

Fenomena "EV chasm", yakni perlambatan permintaan kendaraan listrik di pasar dunia, menjadi salah satu pemicu utama.

"Melihat kondisi pasar dan lingkungan investasi saat ini, kami memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut," ujar seorang eksekutif LG Energy Solution kepada Yonhap.

Baca Juga: IBC Ungkap Kendala Gabung ke Konsorsium Pabrik Baterai Hyundai-LG

Meski membatalkan proyek tersebut, LG memastikan tetap melanjutkan bisnis yang sudah berjalan di Indonesia.

Salah satunya adalah pabrik baterai EV milik PT HLI Green Power di Karawang, Jawa Barat, hasil kerja sama antara LG dan Hyundai Motor Group.

Indonesia saat ini merupakan produsen nikel terbesar di dunia — logam penting dalam komponen baterai kendaraan listrik.

Pemerintah Indonesia pun tengah giat membangun ekosistem EV nasional dan menjalin kerja sama dengan berbagai mitra strategis global.

Mundurnya konsorsium LG ini menjadi pukulan bagi ambisi Indonesia membangun rantai pasok baterai EV domestik.

Ke depan, diperlukan evaluasi ulang terhadap strategi pengembangan industri ini agar tetap relevan di tengah dinamika pasar global.

Selanjutnya: Kemacetan Parah di Tanjung Priok, Pengusaha Pelayaran: Rantai Pasok Bisa Kolaps

Menarik Dibaca: Depresi Besar Berakhir, Robert Kiyosaki Yakin Harga Emas dan Bitcoin bakal Segini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×