Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Panen jagung yang telah dimulai sejak bulan lalu di beberapa sentra jagung di Indonesia tampaknya tak mampu menahan laju kenaikan harga jagung lokal. Pasalnya, harga jagung internasional terus meroket.
Berdasarkan data Bloomberg, harga jagung untuk pengiriman Mei 2011 Selasa (5/4) ada di level US$ 7,59 per bushel. Sehari sebelumnya, harga jagung bahkan menembus rekor tertingginya selama 33 bulan di level US$ 7,6 per bushel.
Melambungnya harga jagung ini disebabkan karena stok jagung internasional melorot. Per 1 Maret 2011 stok jagung internasional melorot menjadi 6,523 miliar bushel.
Sekretaris Dewan Jagung Nasional Maxdeyul Sola mengungkapkan menipisnya stok jagung internasional sudah pasti akan mengerek harga jagung dunia. "Kenaikan harga jagung ini juga diperparah oleh kenaikan harga minyak dunia. Sehingga, jagung banyak dikonversi menjadi etonol," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (5/4).
Ia menambahkan, melambungnya harga jagung internasional ini secara otomatis akan menyeret harga jagung di dalam negeri. Alhasil, meski saat ini di beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai panen, namun tak mampu menurunkan harga jagung secara signifikan. "Karena harga jagung internasional tinggi, maka para pelaku komoditi membeli jagung dari dalam negeri," kata Sola.
Akibatnya, harga jagung di dalam negeri masih bertahan di level tinggi meskipun musim panen. Sola mencontohkan, harga jagung di tingkat petani di Dompu, Nusa Tenggara Barat saat ini masih ada di level Rp 2.900 per kilogram (kg. Padahal, biasanya saat musim panen harga jagung di tingkat petani di kisaran Rp 2.000 per kg.
Sola juga bilang, masih tingginya harga jagung di tingkat petani saat ini juga disebabkan karena tahun ini diperkirakan tidak akan ada puncak panen raya. Sehingga pasokan jagung tidak akan terlalu melimpah. Alhasil, "Harga jagung di dalam negeri juga akan mengikuti tren harga jagung internasional. Ke depan harga jagung di dalam negeri masih akan di atas level Rp 3.000 per kg," katanya.
Catatan saja, tahun ini Badan Pusat Statistik (BPS) menetapkan angka ramalan I (Aram I) produksi jagung tahun 2011 ini sebesar 17,93 juta ton. Jumlah ini turun sekitar 438.960 ton atau 2,39% ketimbang produksi tahun 2010 lalu. Berdasarkan angka sementara (Asem) BPS, produksi jagung pada tahun 2010 lalu sebesar 18,36 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News