Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) melihat bisnis IT tahun 2025 tetap kuat seiring dengan meluasnya penerapan teknologi dan permintaan artificial intelligence (AI).
Direktur MTDL Randy Kartadinata menuturkan bahwa setelah perlambatan belanja IT pada paruh pertama 2024 lalu akibat wait and see pasca-Pilpres, pemulihan sejak kuartal III 2024 diperkirakan semakin solid di 2025.
"Salah satunya didorong oleh meningkatnya adopsi AI dan cloud computing untuk digitalisasi serta efisiensi operasional. Selain itu, kebutuhan cybersecurity terus meningkat akibat maraknya serangan siber, menciptakan peluang pertumbuhan meskipun persaingan tetap ketat," ujar Randy kepada Kontan, Rabu (12/2).
Baca Juga: Metrodata Electronics (MTDL) Membidik Digitalisasi Industri
Randy optimistis MTDL akan terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin implementasi AI didukung oleh 100+ AI & Data talents dan 100+ kasus, untuk membantu industri mengoptimalkan operasional dan pengambilan keputusan berbasis data. Permintaan perangkat IT juga diperkirakan tumbuh, didorong oleh kebutuhan perangkat berbasis AI dan replacement cycle dari konsumen.
Di sisi lain, MTDL melihat tantangan bisnis dari kondisi makro yang kurang stabil yang dapat mempengaruhi daya beli konsumen. Tetapi, lanjutnya, juga dari sisi ketersediaan IT talent itu sendiri.
"Karena MTDL ingin menjadi pemain terdepan, kesiapan IT talent menjadi faktor krusial dalam mengimplementasikan solusi IT yang kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, MTDL terus mengadakan pelatihan secara rutin serta menjaga jumlah talent yang tersedia. Melalui Metrodata Academy, MTDL juga telah bermitra dengan lebih dari 60 universitas," imbuhnya.
Oleh karena itu, kata Randy, MTDL sebagai digital transformation partner akan terus adaptif dalam menyediakan solusi IT yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.
Tahun ini, MTDL menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 10%. Perusahaan berharap bisa mencapai pertumbuhan pendapatan dan laba dengan double digit growth, didorong dengan asumsi konsumsi IT sudah mulai normal kembali, serta inovasi-inovasi teknologi baru lainnya.
Baca Juga: Metrodata Electronics (MTDL) Antisipasi Peningkatan Permintaan Industri TIK Tahun Ini
Pertumbuhan pendapatan dan laba tahun ini ditargetkan sejalan dengan tren digitalisasi, terutama adopsi AI dan cybersecurity oleh perusahaan, serta peningkatan pembelian produk IT yang telah disebutkan sebelumnya.
Selain itu, Joint Venture (JV) dengan FPT-IS, yaitu PT FMI, yang akan mulai beroperasi tahun ini, diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan bisnis, khususnya di bidang cybersecurity.
Dalam jangka panjang, PT FMI juga berencana untuk merambah ke pengembangan AI dan software development, yang akan semakin memperkuat posisi MTDL dalam industri solusi digital.
Di sisi lain, untuk mendukung pertumbuhan bisnis di segmen Distribution, MTDL juga sedang memperluas central warehouse di Cibitung, yang dijadwalkan selesai pada akhir kuartal I 2025 atau awal kuartal II 2025.
Dengan perluasan ini, MTDL berharap kapasitas distribusi akan meningkat, memungkinkan MTDL untuk memenuhi permintaan yang lebih besar dan mempercepat pengiriman produk IT ke seluruh Indonesia.
Untuk capex, MTDL menyampaikan anggaran capex di tahun 2025 cenderung meningkat dalam hal pengadaan barang-barang yang disewakan.
Selain itu, Perusahaan juga akan menyelesaikan perluasan pembangunan gudang dengan sisa anggaran tahun lalu sebesar Rp 25 miliar.
"Kami akan melakukan improvement untuk IT internal yang anggarannya sekitar Rp10 - Rp20 miliar. Namun, ada juga pembelian produk IT yang nanti akan kami sewakan ke perusahaan oil and gas, sekitar Rp400 miliar. Meski begitu, Rp400 miliar tersebut akan dikonversi menjadi revenue, karena tujuan kami membeli produk tersebut adalah untuk disewakan ke perusahaan oil and gas," urai Randy.
Selanjutnya: Usai Bongkar Pagar Laut Bekasi, PT TRPN Bangun Puluhan Kios UMKM Buat Warga
Menarik Dibaca: Cek Harga Emas ANTAM dan Beli Lewat Aplikasi Ini! Dijamin Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News