Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengincar kenaikan pendapatan dan laba bersih sebesar 8% di sepanjang 2023. Di tahun lalu, MTDL berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 20,9 triliun. Raihan itu meningkat 13,4% dari tahun sebelumnya.
Dari seluruh pendapatan MTDL, bisnis Distribusi Digital memberi kontribusi sebesar Rp 16,4 triliun atau naik 12,4% YoY. Sementara laba bersih yang dikantongi sebesar Rp 580,5 miliar.
Presiden Direktur MTDL, Susanto Djaja mengungkapkan perseroan optimis di tahun 2023 akan dapat meraih pertumbuhan pendapatan dan pertumbuhan laba bersih ini akan tercapai.
“Hal ini akan didorong dari sektor bisnis Solusi dan Konsultasi digital, serta juga sektor distribusi. MTDL akan berfokus pada cloud based solutions,” kata Susanto kepada Kontan.co.id, Rabu (7/6).
Baca Juga: Bisnis Cloud Service Metrodata Electronics (MTDL) Melesat hingga 257%
Ia melihat bahwa korporasi saat ini sedang melakukan transformasi digital guna meningkatkan cost efficiency sehingga potensi implementasi cloud based meningkat tahun ini.
Sehingga perseroan melihat Bisnis Solusi & Konsultasi digital tahun 2023 masih akan prospektif, terutama terkait semakin tingginya kesadaran pelaku bisnis akan pentingnya IT security.
“MTDL melihat fenomena serangan siber yang semakin mendunia sebagai suatu tantangan untuk menyediakan solusi TIK yang inovatif dan relevan dengan perkembangan transformasi teknologi saat ini antara lain seperti IT security,” katanya.
Perseroan juga mengambil langkah-langkah adaptif dalam menanggapi kebutuhan solusi TIK seperti menyediakan Cloud Hyperscaler (Azure, AWS, Google Cloud), serta software subscription dan SaaS (Software as a Service).
Sementara itu, anak usaha MTDL di bidang Bisnis Distribusi Digital PT Synnex Metrodata Indonesia juga telah menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal produsen perangkat lunak untuk manajemen infrastruktur IT dan komputasi awan, PT Awan Komputasi Teknologi.
Melalui kemitraan ini, PT Synnex Metrodata Indonesia akan berperan sebagai Value Added Distributor untuk memasarkan solusi Cloud Management Platform (CMP) dan Hyper Converged Infrastructure (HCI) kepada perusahaan baik besar maupun kecil dan menengah, sektor publik, pemerintah, cloud pribadi, dan penyedia layanan cloud yang mendukung program pemerintah dalam Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Baca Juga: Madusari Murni Indah (MOLI) Segera Tuntaskan Pembangunan Pabrik Etanol Plant 2
Dari sisi strategi bisnis, perusahaan juga menjalankan beberapa upayanya yakni di sektor bisnis distribusi dengan menambah dan membangun infrastruktur logistik dalam meningkatkan efisiensi, memperluas portofolio produk seperti perangkat keras, notebook, PC dan sebagainya.
Untuk menjalankan strategi itu, MTDL menyiapkan belanja modal Rp 450 miliar. Rinciannya, Rp 400 miliar untuk rental TIK, kemudian Rp 40 miliar untuk mengembangkan gudang atau warehouse di Cibitung, Kalimantan dan Makasar secara bertahap dan Rp 10 miliar untuk upgrade IT.
“Realisasinya sampai kuartal I-2023 yakni rental TIK Rp 120 miliar dan untuk pembangunan gudang Rp 7 miliar yang sudah digunakan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News