kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Metropolitan Land (MTLA) cetak marketing sales dan recurring income tumbuh 40%


Rabu, 20 Oktober 2021 / 20:15 WIB
Metropolitan Land (MTLA) cetak marketing sales dan recurring income tumbuh 40%
ILUSTRASI. Suasana klaster di Metland Menteng yang dikembangkan?PT Metropolitan Land Tbk (MTLA).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

Bersamaan dengan gencarnya proyek yang digarap, MTLA juga aktif menambah cadangan lahan (landbank). Saat ini sisa gross landbank yang dimiliki Metland sekitar 837 hektare (ha). Landbank Metland tersebar di berbagai daerah, mulai dari proyek pengembangan di Jabodetabek, Cirebon, hingga Kertajati.

Di atas landbank tersebut, MTLA berencana mengembangkan rumah tapak yang dilengkapi dengan area komersial di beberapa lokasi di Jabodetabek dan luar Jabodetabek. Tak berhenti pada landbank yang dimiliki saat ini, MTLA pun telah menyiapkan dana untuk menambah luas cadangan lahan.

"Penambahan landbank di Jabodetabek dan luar Jabodetabek memang menjadi salah satu rencana kami ke depannya, dengan nilai investasi yang kami siapkan Rp 205 miliar dari total anggaran capex 2021 sebesar Rp 550 miliar," jelas Olivia.

Mengutip pemberitaan sebelumnya, saat ini Metland mengembangkan sejumlah proyek properti, terutama yang berlokasi di wilayah Jabodetabek. Di Bogor, Metland mengembangkan hunian di area Cibubur, yakni Metland Transyogi dan Metland Cileungsi.

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) berencana mengembangkan dua mal lagi

Di barat Jakarta, yakni di wilayah Tangerang, ada Metland Puri dan proyek-proyek JO dengan partner Metland Cyber City. Sedangkan di wilayah Bekasi ada Metland Tambun dan Metland Cibitung.

"Selain proyek-proyek tersebut, di Cakung Jakarta Timur kami memiliki proyek Metland Menteng," kata Olivia Agustus lalu.

Proyek hunian di kawasan pinggiran Jakarta memberikan kontribusi cukup besar bagi MTLA, kurang lebih 60%-70%. Dengan porsi yang dominan itu, MTLA melihat pengembangan properti di kawasan penyangga Jakarta masih prospektif.

Para calon konsumen terutama para pembeli rumah pertama lebih memilih area pinggir dengan harga yang relatif lebih terjangkau. Namun tetap didukung oleh aksesibilitas yang memadai.

"Fasilitas kawasan yang lengkap, dan juga adanya dukungan pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi massal yang meningkatkan nilai proyek," sebut Olivia.

Selanjutnya: Wakil Menteri BUMN II lakukan kunjungan ke co-location holding BUMN UMi Bogor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×