kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Dinilai Tidak Picu Monopoli


Selasa, 19 Maret 2024 / 21:12 WIB
Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Dinilai Tidak Picu Monopoli
ILUSTRASI. Pedagang menunjukkan pesan pemeberitahuan dari TikTok di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (11/12/2023). ANTARA FOTO/Cahya Sari/sgd/aww.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia sudah hampir rampung dan diharapkan selesai pada April 2024. Migrasi ini dinilai memiliki dampak positif yang signifikan bagi pasar e-commerce.

Direktur Lembaga Kajian Persaingan dan Kebijakan Usaha Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Ditha Wiradiputra mengatakan, kehadiran TikTok di Tokopedia akan menyuntikkan semangat baru dalam ekosistem e-commerce.

“Meskipun TikTok tidak membangun platform e-commerce sendiri, akuisisi saham di Tokopedia menyuntikkan semangat dan ‘darah’ baru ke dalam ekosistem e-commerce. Kehadiran TikTok di Tokopedia menjadi dorongan bagi konsumen dan mendorong platform lain untuk meningkatkan strategi bersaing di sektor ini,” kata Ditha dalam keterangannya, Selasa (19/3).

Bahkan menurut Ditha, migrasi TikTok Shop ke Tokopedia tidak akan menimbulkan monopoli. Justru di pasar e-commerce ini, persaingan akan menjadi lebih dinamis karena Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli, dan platform lain akan berusaha menarik pelanggan dengan strategi masing-masing.

“Migrasi ini tidak bisa disebut sebagai monopoli. Ini karena di pasar e-commerce masih ada pesaing kuat seperti Shopee dan platform e-commerce lainnya. Bagi konsumen, ini akan menjadi semakin menarik namun bagi para pelaku e-commerce, tantangan terletak pada strategi untuk tetap bersaing di tengah persaingan yang semakin ketat,” katanya.

Ditha menambahkan, para pemain e-commerce diharapkan dapat menghadapi tantangan ini dengan inovasi dan adaptasi terus-menerus.

“Dengan pendanaan besar, TikTok dapat menghadirkan fitur-fitur seperti insentif gratis ongkos kirim, dan diskon lainnya yang dapat menarik konsumen. Hal ini tentu akan memicu persaingan yang lebih sengit di antara para pemain e-commerce. Mereka juga akan berusaha membuat inovasi untuk menarik konsumen,” terangnya.

Sebagai infomasi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan proses migrasi TikTok Shop ke Tokopedia rampung sepenuhnya sebelum Lebaran 2024.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim menyatakan Kemendag mengkategorikan proses migrasi menjadi tiga kelompok yaitu pembayaran, data dan merchant operational.

Saat ini proses migrasi TikTok Shop ke Tokopedia sudah mencapai 87% termasuk terkait dengan sistem pembayaran atau transaksi digital.

“Dari ketiga kelompok itu, yang kemajuannya paling banyak memang front end atau merchant operasional hampir 100% migrasi. Sementara data dan payment tersisa 6%," kata Isy, Jumat (15/3) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×