Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang) atau Grand Batang City telah membukukan penjualan lahan seluas 108,4 hektare selama tahun 2022 ini. Capaian tersebut berhasil melebihi target penjualan awal yang ditetapkan yakni seluas 62 hektare.
Corporate Secretary PTPP Bakhtiyar Efendi menuturkan, mayoritas atau sekitar 90% investor yang membeli lahan industri pada KIT Batang fase pertama merupakan investor asing.
Baca Juga: 220 Calon Investor Potensial Sudah Incar Penyewaan Lahan di KIT Batang
"Sepanjang tahun ini Grand Batang City telah membukukan performa pemasaran melebihi target perusahaan," ungkap Bakhtiyar kepada Kontan.co.id, Jumat (14/10) lalu.
Dengan demikian, keseluruhan lahan industri di KIT Batang pada fase pertama telah telah habis terjual oleh investor.
Adapun, di semester kedua ini tengah dikembangkan lini bisnis retail dan commercial, sebagai rantai pasok tenant-tenant besar yang telah hadir di lahan industri Grand Batang City.
Dengan dikembangkannya rantai pasok tersebut diharapkan dapat turut membangun ekosistem yang mandiri dan berkelanjutan.
Dia melanjutkan, pembangunan infrastruktur dan penunjang operasional juga akan menjadi fokus pengembangan KIT Batang tahun depan.
Seperti pembangunan utilitas dan transportasi baik darat maupun laut dan pengembangan ekosistem bisnis di dalam kawasan dengan Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP), yang diharapkan dapat memperbesar rasio recurring income dari segi bisnis.
PTPP pun optimistis, ke depannya minat investasi di Grand Batang City akan terus meningkat. "Minat investasi di Grand Batang City pun terus mengalami peningkatan dengan total perusahaan yang telah melakukan approach melebihi target perusahaan hingga saat ini," pungkas dia.
Baca Juga: Wavin Bangun Pabrik Seluas 20 Hektar di Grand Batang City
Mengutip pemberitaan KONTAN sebelumnya, disebutkan bahwa pembangunan proyek fase kedua Grand Batang City tengah dikebut perampungannya. Ini menyusul sudah banyaknya investor yang mengincar penyewaan lahan pada fase kedua ini.
Setidaknya ada 220 calon investor potensial yang telah menyampaikan minatnya untuk menyewa lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
